BANDUNG, KabarKampus – Mahasiswa Telkom University berhasil meraih juara pertama dalam National Management Brainstroming Competition (NMBC) 2016 yang diselenggarakan Universitas Bakrie. Ajang yang mengusung tema “Economy Creative for Indonesia’s Tourism: Optimizing The Demographic Bonus” ini digelar dari tanggal 1 – 2 April 2016 di Bakrie Tower Epicentrum Kuningan, Jakarta.
Sementara itu, Juara 2 pada kompetisi ini diraih Universitas Negeri Yogyakarta, Juara 3 diraih oleh President University, dan Juara 4 diraih oleh Universitas Brawijaya. Tim Technopolis Telkom University berhasil menjadi yang pertama dari 49 tim yang terdiri dari berbagai universitas di Indonesia yang ikut dalam National Management Brainstroming National Competition 2016.
Tim Telkom University diwakili oleh Tim Technopolis. Mereka terdiri dari I Made Kevin Bratawisnu (Program Studi Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika – MBTI 2014), Budi Setiawan (Program Studi Ilmu Komunikasi 2013), dan Ni Luh Putu Mega Dyah Utami (Program Studi Ilmu Komunikasi 2015).
Dalam kompetisi ini, Tim Technopolis membuat perencanaan dan ide tentang sebuah aplikasi yang bertujuan untuk memanfaatkan bonus demografi untuk mempulerkan sektor pariwisata di Indonesia. Aplikasi yang dinamakan dengan Tourism Activation Application atau disingkat menjadi T-App ini membuat tempat-tempat pariwisata yang ada di Indonesia bisa semakin dikenal oleh banyak orang.
Kevin menjelaskan, siapa pun yang mengetahui seputar tempat wisata bisa memperkenalkan tempat wisata tersebut dalam aplikasi ini. Orang itu bisa memberikan informasi seputar foto dan video mengenai tempat wisata tersebut, mulai dari penginapan, hingga akses menuju tempat pariwisata tersebut.
“Orang tersebut dalam T-App dinamakan T-Agent,” kata Kevin.
T-Agent ini kemudian bisa menjadi tour guide bagi orang-orang yang menggunakan aplikasi sebagai pengunjung atau turis. Jika tertarik, para pengunjung atau turis tersebut bisa langsung berkomunikasi dengan T-Agent dan di sanalah terjadi proses transaksi.
“Proses transaksi itulah yang akan menjadi ladang penghasilan bagi T-Agent tersebut dari pengunjung atau turis yang menggunakan jasanya,” ujar Kevin, Selasa (05/04/2016).
Kevin menuturkan, ide ini terinspirasi dari aplikasi ojek online yang sedang banyak diminati oleh masyarakat Indonesia. “Banyak tempat pariwisata di Indonesia yang bagus, tetapi masih sedikit masyarakat yang mengetahuinya. Untuk itulah T-App hadir untuk memperkenalkan tempat pariwisata agar lebih dikenal oleh banyak orang,” ujarnya.
Selanjutnya Mega menambahkan, T-App ini memberikan solusi atas permasalahan yang ada sekarang. Dalam hal ini adalah permasalahan dalam bidang sektor pariwisata.
Tim Technopolis berharap agar kedepannya aplikasi T-App ini benar-benar bisa direalisasikan. Untuk sekarang, T-App memang masih dalam tahap perencanaan. T-App ini masih membutuhkan bantuan dari pihak lain untuk bisa direalisasikan menjadi aplikasi yang siap digunakan untuk banyak orang.
“Karena memang aplikasi ini bisa membantu perekonomian Indonesia dalam sektor pariwisata dan membuka lapangan pekerjaan bagi banyak orang,” ujarnya.[]