Empat musisi muda secara total terjun ke dalam musik klasik, bersama meneguhkan cita-cita. Mereka adalah Airin Efferin (piano), Fauzie Wiriadisastra (flute), Ronny Gunawan (flute), dan Putu Sandra Kusuma (biola). Dengan kesungguhan dan kerja keras akhirnya sebuah simfoni orkestra di kota Bandung lahir dengan nama Bandung Philharmonic pada Januari 2015.
Berdirinya Bandung Philharmonic rupanya tak lepas dari pengamatan seorang doktor filsafat yakni Bambang Sugiharto yang dikenal banyak menuangkan gagasan tentang persoalan sosial kultural di Indonesia. Menurut Bambang Sugiharto kehadiran sebuah simfoni orkestra dapat dilihat sebagai penanda sebuah kota atau landmark. Menunjukkan sebuah kota yang prestisius sekaligus bukti eksplorasi musik di level yang mengesankan.
“Kalau Bandung sampai bisa mempunyai philharmonic sendiri, ini sebenarnya sekaligus menunjukkan kesungguhan eksplorasi bidang musik. Ini level kesungguhan yang mengesankan,” ungkap dosen filsafat Universitas Parahyangan ini ketika menghadiri jumpa pers di Hotel Padma Bandung terkait prakonser “Heroes” Bandung Philharmonic, Jumat (14/04/2016).
Simfoni orkestra Bandung Philharmonic pertama kali tampil di depan publik pada 18 Januari 2016 di Gedung Padepokan Seni Mayang Sunda, Bandung. Penampilan perdana itu melibatkan konduktor Robert Nordling asal Chicago Amerika Serikat. Jelang peringatan Konferensi Asia Afrika ke-61, Bandung Philharmonic akan menggelar konser di Hotel Padma pada hari Minggu, 17 April 2016 dan di Gedung Merdeka, Bandung pada hari Minggu, 23 April 2016.
Inilah semangat musisi muda yang kelak mengantarkan kota Bandung menuju babak baru musik klasik di Indonesia.[]
Membanggakan !,
Mohon infonya bagaimana kalau saya ingin bisa mendukung kegiatan tsb sebagai donatur.