More

    YLKI Himbau Calon Mahasiswa Hati-hati Pilih Fakultas Kedokteran

    30 09 2013 dokter australiaBANDUNG, KabarKampus – Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen Indonesia (YLKI) menghimbau kepada masyarakat atau calon mahasiswa agar berhati-hati memilih Fakultas Kedokteran (FK). Hal ini karena banyak Fakultas Kedoteran yang kualitasnya diragukan.

    Menurut Tulus Abadi, Ketua Pengurus Harian YLKI, saat ini Fakultas Kedokteran sedang booming. Hal ini terlihat dengan banyaknya Fakultas Kedokteran di Indonesia, yaitu terdapat 75 Fakultas Kedokteran. Bahkan, pada tahun ajaran 2016 akan dibuka lagi delapan Fakulas kedokteran.

    “Namun ironisnya dari 75 Fakultas Kedokteran tersebut patut diduga kualitasnya meragukan. Karena terbukti yang terakreditasi A hanya 14 FK (19%), terakreditasi B sebanyak 31 FK (41%) dan 30 FK dengan akreditasi C (40%), “ kata Tulus Abadi dalam keterangan persnya, Selasa, (12/04/2016).

    - Advertisement -

    Ia mengatakan, seharusnya kalau mau konsisten dengan mutu pendidikan kedoteran dan lulusannya, maka fakultas kedokteran yang akreditasinya C sebaiknya ditingkatkan terlebih dahulu menjadi akreditasi B. Jika FK dengan akreditasi C tersebut tidak mampu meningkatkan performanya, bukan hal mustahil dieliminasi saja agar tidak berpotensi merugikan mahasiswa dan masyarakat.

    “Carut-marut pendidikan kedokteran tersebut pada akhirnya akan berdampak dan merugikan calon mahasiswa kedokteran dan berimbas pula pada rendahnya kualitas dokter. Dan akan berdampak pada perlindungan konsumen jasa kesehatan dan mengancam keselamatan pasien,” ungkap Tulus.

    Selanjutnya kata Tulus, argumen Indonesia saat ini kekurangan dokter juga tidak tepat, karena rasio kecukupan dokter di Indonesia adalah 40 : 100.000. Sedangkan saat ini rasio tersebut ini mencapai 40,5 : 100.000.

    Kemudian ungkap Tulus,, yang jadi persoalan dokter di Indonesia justru soal distribusinya. Karena lebih dari 50 persen dokter berada di pulau Jawa dan Bali.

    “Ini yang secara urgent harus dilakukan pembenahan oleh Kemenkes, agar distribusi dokter merata, khususnya dokter spesialis. Bukan terus menurus membuka Fakultas Kedokteran tanpa standar dan akreditasi yang jelas,” ungkap Tulus.

    Dalam kesempatan tersebut YLKI menghimbau agar calon mahasiswa berhati-hati memilih Fakutlas Kedokteran yang ada. Hal itu agar calon mahasiswa tidak terkecoh seperti kata pepatah “membeli kucing dalam karung, terjebak pada Fakultas Kedoteran yang kualitasnya diragukan alias terakreditasi C. Apalagi menurut aturan Kemenpan, alumni dari perguruan tinggi dengan akreitasi C, apapun fakultasnya tidak bisa diterima sebagai pegawai BUMN atau PNS.

    “Sebaiknya Pemerintah membuka informasi tersebut kepada publik, FK mana saja yang status kareditasnya C,” terang Tulus

    Keterangan YLKI ini terkait dengan banyaknya dugaan mal praktek dokter terhadap pasien yang merenggut korban fatal dan meninggal dunia. Termasuk tiga orang pasien yang meninggal dunia di sebuah rumah sakit di lampung baru-baru ini.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here