BELITUNG, KabarKampus-Sebanyak 110 mahasiswa dan 30 dosen Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKG UI) menggelar kegiatan social bertajuk Kerja Sosial (Kersos) FKG UI 2016 “Bersatu Mengabdi Sehatkan Negeri”. Kersos FKG UI ini berlangsung selama seminggu sejak 24 Juli hingga 30 Juli 2016 di Provinsi Bangka Belitung.
Kersos FKG UI 2016 “Bersatu Mengabdi Sehatkan Negeri” dilaksanakan di empat titik pelayanan yaitu Desa Sarangmandi, Kecamatan Sungai selan, Kabupaten Bangka Tengah ; Desa Bencah, Kecamatan Airgegas, Kabupaten Bangka Selatan ; Desa Keciput Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung dan Desa Baru, Kecamatan Manggar, Kabupaten Belitung Timur.
Kegiatan meliputi pelayanan kesehatan berupa Pengobatan Gigi dan Mulut dengan target 1.000 orang dewasa dan anak; Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut serta Kesehatan Umum dengan sasaran 1.000 anak dan 400 dewasa serta Sirkumsisi atau sunat dengan target 100 orang anak dan Seminar Kedokteran Gigi.
Kenapa Bangka Belitung?
Pemilihan Bangka Belitung didasarkan pada Riskesdas 2013 yang menyatakan bahwa Indeks DMFT atau Tingkat Kerusakan Gigi Provinsi Bangka Belitung adalah 8,5 atau ± 9 gigi per orang mengalami kerusakan, dimana indeks tersebut adalah angka tertinggi di Indonesia.
Selain itu, jumlah tenaga kesehatan Dokter Gigi di provinsi ini belum mencapai target indikator Indonesia Sehat. Rasio Dokter Gigi yang melayani di Bangka Belitung hanya 5 dokter gigi per 100.000 penduduk dimana idealnya adalah 11 dokter gigi per 100.000 penduduk.
Sementara Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) juga menunjukkan prevalensi masalah penyakit gigi dan mulut di Indonesia meningkat dari 23,2% pada tahun 2007 menjadi 25,9% pada tahun 2013.
Dr. Yosi Kusuma Eriwati, drg, Dekan FKG UI berharap apa yang dilakukan para mahasiswa dan dosen FKG UI ini dapat membawa perubahan lebih baik pada kesehatan gigi dan mulut masyarakat Bangka Belitung.
“Kami berharap terjadi keberlanjutan dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut di tengah-tengah masyararat sejak dini.”
Menurut Yosi Kusuma Eriwati, selain melakukan kegiatan pengobatan, mahasiswa dan dosen juga akan melaporkan temuan-temuan terkait kesehatan dan permasalahan gigi dan mulu di Bangka Belitung. Laporan akan disampaikan kepada pemerintah daerah guna memperoleh penanganan yang berkesinambungan.
Kedatangan para mahasiswa dan dosen FKG UI disambut masyarakat dengan antusias.
“Pelaksanaan sampai hari ini (27/07/2016) cukup lancar dan antusiasme masyarakat setempat sangat baik. Mereka beramai-ramai menghadiri lokasi pengobatan gratis dan seminar kesehatan,” ungkap Luluk Latifa Ayu Leonita, Ketua Kersos FKG UI 2016.
Lebin lanjut Luluk Latifa Ayu Leonita menyatakan pelaksanaan di Kabupaten Bangka Tengah telah melampaui target dan ketersediaan obat-obatan masih cukup memadai.
Masyarakat memperoleh tindakan cabut, tambal dan pre-medikasi atau perawatan. Tindakan dilakukan langsung oleh mahasiswa FKG UI yang tengah menjalani pendidikan profesi dan diawasi oleh para dosen.
“Kami berharap kegiatan ini dapat berjalan lancar hingga penutupan pada 29 Juli 2016 dan dapat memberikan manfaat dan berdampak jangka panjang bagi masyarakat.”
Kersos FKG UI merupakan bentuk kontribusi aktif sivitas akademika FKG UI bagi masyarakat Indonesia. Kegiatan ini telah terlaksana sejak 20 tahun yang lalu dan dijalankan secara berkala setiap dua tahun sekali.
Kersos FKG UI menyediakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut untuk daerah-daerah di Indonesia yang memerlukan bantuan dalam bidang pelayanan kesehatan gigi dan mulut, khususnya di luar Pulau Jawa. Sebelum provinsi Bangka Belitung, Kersos FKG UI telah dilaksanakan di kota-kota lainnya di Indonesia seperti Padang, Pontianak, Banjarmasin, Lombok, Sulawesi Tengah dan Maluku Utara. []