More

    Mahasiswa UGM Meninggal Saat KKN

    Puluhan pelayat mendatangi rumah duka almarhumah yang terletak di Desa Pringgolayan, Banguntapan, Bantul. Dok. UGM
    Puluhan pelayat mendatangi rumah duka almarhumah yang terletak di Desa Pringgolayan, Banguntapan, Bantul. Dok. UGM

    YOGYAKARTA, KabarKampus – Yolasti Aini, mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) meninggal dunia saat mengikuti KKN-PPM di Desa Tlogodalem, Kertek, Wonosobo, Rabu kemarin, (27/07/2016). Ia meninggal setelah dirawat di RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta, karena sakit.

    Yolasti merupakan mahasiswa Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian UGM angkatan 2013. Sebelumnya, ia tidak memiliki riwayat penyakit. Namun, pasca lebaran Yolasti mengeluhkan rasa mual dan pusing. Akhirnya, ia dibawa ke puskesmas terdekat dari lokasi KKN dan kondisinya pun sempat membaik.

    Tetapi, tak berselang lama kondisinya kembali memburuk, hingga akhirnya ia menjalani pemeriksaan dari beberapa rumah sakit di Wonosobo. Kemudian dipindahkan ke RSUP. Dr. Sardjito untuk menjalani perawatan lebih intensif.

    - Advertisement -

    “Kami dan rekan-rekan yang lain secara bergantian mengantar dan menjaga almarhumah ketika menjalani pengobatan di Wonosobo,” ujar Yana Darmawan, Kormanit KKN, Kamis (28/07/2016).

    Yana mengatakan, sakit yang diidap Yolasti tidak ada hubungannya dengan kegiatan KKN atau masalah pola makan. Karena, seluruh tim melaksanakan kegiatan yang sama.

    Terkait makan, Yana menjelaskan, makanan yang dikonsumsi mahasiswa diolah oleh warga. Sementara mahasiswa hanya menyiapkannya saja. Sehingga selama KKN kebutuhan gizi mahasiswa terjaga.

    Apalagi menurut Yana, tidak setiap hari ada program KKN. Selama pelaksanaan KKN juga tidak seharian nonstop, sehingga waktu istirahat tetap tercukupi.

    Yana menceritakan, Yolastri selama KKN selalu ceria dan supel. Sejak persiapan keberangkatan ia adalah orang yang paling bersemangat mencari dana untuk membantu program KKN.

    “Kami beserta teman-teman yang lain benar-benar kehilangan,” ungkap Yana.

    Sementara itu orang tua Yolasti, Susilastuti menjelaskan, meninggalnya putri tercintanya murni diakibatkan sakit. Sebelumnya tidak ada riwayat sakit yang diidap putrinya tersebut. Namun, Tuhan berkehendak lain, Yolasti yang awalnya sehat dan bersemangat mengikuti program KKN harus menderita sakit dan kemudian menghembuskan nafas terakhirnya saat pengobatan.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here