JAKARTA, KabarKampus – “Istirahatlah Kata-Kata” film tentang penyair Wiji Thukul tayang pertama kali di hadapan masyarakat Swiss. Film karya sutradara Yosep Anggi Noen ini tampil dalam kompetisi Cineasti del Presente di Swiss pada tanggal 9 Agustus 2016 pukul 11.00 pagi waktu Swiss.
Film “Istirahatlah Kata-Kata tampil di depan lebih dari 500 orang. Film ini mendapat tepuk tangan panjang setelah pemutaran berakhir.
Anggi, sang sutradara dalam sesi tanya jawab mengatakan, Wiji Thukul adalah salah satu dari banyak para pejuang demokrasi yang memungkinkan dibuatkan film. Tanpa terbukanya ruang demokrasi pada tahun 1998 di Indonesia, mustahil bagi dirinya untuk bisa dapat memperlihatkan film ini kepada masyarakat.
“Di dalam film ini saya memberikan ruang untuk puisi-puisi Wiji Thukul bisa terdengar lagi. Saya juga ingin menunjukkan perjalanan hidup seorang sastrawan yang mendiami hidup dan kata-kata,” ungkap Anggi.
Anggi menjelaskan, mereka datang ke Locarno didampingi oleh Institusi negara yaitu Direktur PFN dan Perwakilan dari Kemdikbud. Bagi Anggi ini dukungan yang penting dan ia yakin bahwa akhir tahun 2016 nanti film Istirahatlah Kata-Kata dapat kami perlihatkan kepada masyarakat Indonesia di bioskop seluruh Indonesia.
Selanjutnya dalam sesi tanya jawab juga, Yulia Evina Bhara, produser film mengatakan, film ini dibuat, agar mereka dan generasi muda Indonesia bisa belajar tentang sejarah. Demokrasi diperjuangkan oleh banyak orang dan salah satunya adalah Wiji Thukul.[]