ENCEP SUKONTRA

BANDUNG, KabarKampus-Indonesia menjadi satu dari 193 negara di dunia yang berkomitmen mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Komitmen ini ditandatanani tepat setahun lalu, dalam Agenda Pembangunan Global pasca 2015 yang kemudian dituangkan dalam Resolisi PBB tentang.
Hal tersebut disampaikan Prof Dr Armida Salsiah Alisjahbana dalam Kuliah Inaugurasi “Dari Komitmen Ke Realisasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Indonesia”.
Inaugurasi ini terkait pengukuhan Armida Salsiah Alisjahbana sebagai Anggota Komisi Bidang Ilmu Sosial Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) di Kampus Universitas Padjdjaran (Unpad) Bandung, Kamis (25/08/2016).
Kampus atau pendidikan tinggi, kata dia, bisa mengambil peranan dalam mempercepat pencapaian SDGs. Komponen SDGs antara lain pendidikan, kesehatan, kesetaraan gender, pengentasan kemiskinan, perhatian terhadap kaum marginal, pembangunan ekonomi yang inklusif, pembangunan infrastruktur, hunian, perkotaan, energi yang berkelanjutan, dan seterusnya.
Setiap negara yang berkomitmen pada SDGs harus mewujudkan komponen-komponen tersebut dalam pembangunannya.
“Secara garis besar peran peruruan tinggi adalah Tridharma Perguruan Tinggi, sangat luas dan beragam yang dapat dikontribusikan perguruan tinggi bagi SDGs Indonesia,” kata Armida Salsiah Alisjahbana.
Ia mengatakan ada peran unik yang dimiliki pendidikan tinggi dalam mencapai SDGs bagi Indonesia. Pedidikan tinggi merupakan faktor kunci bagi kemajuan dan daya saing bangsa.
“Karena itu, perguruan tinggi seyogyanya tidak sepenuhnya dipandang sebagai kelanjutan dari pendidikan penengah. Pendidikan tinggi mengandung dimensi lain yang terkait dengan keunggulan bangsa, yaitu pengembangan ilmu pengetahuan, penemuan ilmiah dan inovasi teknologi.”
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas pada Kabinet Indonesia Bersatu II era Presiden SBY ini menegaskan, pendidikan tinggi mempunyai kaitan sangat erat dengan kebangkitan ekonomi nasional.
“Karena pendidikan tinggi dapat melahirkan SDM berkualitas yang memiliki pengetahuan dan keterampilan serta menguasai teknologi,” terang perempuan yang sejak 2005 menjabat Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpad.
Rektor Unpad Pof. Dr. med. Tri Hanggono Achmad menyambut baik pengangkatan Armida Salsiah Alisjahbana sebagai Anggota Komisi Bidang Ilmu Sosial AIPI. “Saya mengapresiasi AIP yang telah memberi kepercayaan Prof Armida untuk jadi anggota AIPI yang memiliki peran sangat strategis dalam memberikan kontribusi pembangunan bangsa,” ungkap Rektor Unpad.
Menanggapi peran kampus dalam pencapaian SDGs, Tri Hanggono Achmad menyatakan masuknya Prof Armida ke dalam AIPI makin memperbesar Unpad untuk mengekspresikan kemampuan akademiknya.
“Mudah-mudahan ke depan Unpad makin terus berkarya untuk memberikan sumbangsih bagi bangsa.”
Ia menambahkan, Unpad sejauh ini sudah melakukan pendekatan terhadap daerah-daerah yang ada di Jawa Barat agar bisa mengimplementasikan SDGs. “Bukan sekedar konsep tapi kami sudah menjalankan.”
Contohnya, Unpad melakukan penelitian geologi di Geopark Ciletuh. Geopark ini sedang diperjuangkan sebagai warisan dunia.
Alasan Unpad mengembangkan Jawa Barat, menurut Tri Hanggono Achmad, karena sebagian besar penduduk Indonesia ada di Tatar Priangan ini.
“Seperlima penduduk Indonesia ada di Jabar. Kalau kita bisa membantu Jawa Barat akan berdampak besar secara nasional,” tandasnya. []