
ENCEP SUKONTRA
BANDUNG, KabarKampus-Presiden RI Joko Widodo meminta cabang olahraga (cabor) yang akan dipertandingkan di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 di Papua nyambung dengan cabor-cabor yang dipertandingkan di Olimpiade. Akan ada sejumlah cabor yang kemungkinan dihapus.
“Presiden minta kami fokus ke cabang olahraga yang sustainable ada pada Olimpiade, Asean Games, dan Sea Games,” tutur Gatot S Dewa Broto, Deputi Prestasi Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), dalam konferensi pers PON XIX/2016 Jawa Barat, di Trans Hotel, Bandung, Jumat (16/09/2016).
Dengan begitu mulai PON Papua nanti, PON sekaligus menjadi ajang penggodokan atlet menuju olahraga level internasional seperti Sea Games (Pesta Olahraga Negara-Negara Asia Tenggara), Asian Games (level negara-negara Benua Asia) dan Olimpiade (level dunia).
“Jadi ada cabor yang di-review,” tambah Gatot S Dewa Broto.
Presiden, lanjut dia, menginginkan jangan sampai PON tidak nyambung dengan pentas olahraga internasional. “Konkretnya tentu tidak letter leg, tapi konsentrasi kita harus ke Sea Games, Asian Games, supaya sustainable dengan Olimpiade,” jelasnya.
Untuk itu diperlukan perubahan kebijakan soal PON, termasuk merevisi peraturan Kemenpora yang mengatur penyelenggaraan PON. Revisi peraturan Kemenpora dinilai tidak akan sulit.
“Dalam kontek berani, Undang-undang Dasar saja bisa diamandemen, apalagi peraturan kemenpora,” tandasnya.
Mengenai persiapan PON Papua, ia mengatakan pemerintah pusat akan memberikan bantuan khusus. Mekanisme bantuan akan berbeda dengan daerah-daerah penyelenggara PON sebelumnya mengingat keterbatasan infrastruktur dan suprastruktur yang ada di provinsi paling timur Indonesia itu.
“PON 2020 Papua tentu saja mekanismenya akan agak berbeda,” katanya. “Harus kebijakan khusus, untuk Papua beda, ada nuansa tersendiri.”
Masalah jarak tempuh antar venue di Papua juga menjadi pertimbangan tersendiri dalam menentukan jumlah cabor. “Kami mempertimbangkan jumlah cabor tak sebesar PON Jabar, karena jarak dan sebagainya,” terangnya.
Untuk diketahui, PON XIX dan Peparnas XV/2016 Jabar disebut sebagai PON dan Papernas terbesar dibandingkan event serupa sebelumnya. Kali ini event empat tahunan tersebut mempertandingkan 44 cabang olahraga, 10 cabang eksibisi, 775 nomor pertandingan yang diikuti sekitar 13 ribu atlet dan Official. Sedangkan Peparnas XV/2016 akan mempertandingkan 13 cabang olahraga, 620 nomor pertandingan dan diikuti 3500 atlet dan Official.
Selanjutnya, kata Gatot S Dewa Broto, kebijakan baru tentang PON diharapkan menjadi pembentukan zonasi-zonasi atlet di Indonesia. Sehingga masing-masing provinsi di Indonesia memiliki cabor unggulan tertentu.
“Karena bibit-bibit atlet terbaik salah satunya ada di Papua. Sehingga ada unggulan, misalnya dari Jabar, Lampung, NTT, NTB, ada mapping-nya,” tambahnya. []