BANDUNG, KabarKampus – Kurang lebih seribu massa yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat Bandung mendeklarasikan kesetiaan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Acara deklarasi ini dipimpin langsung oleh Ridwan Kamil, Walikota Bandung di Lapangan Siliwangi, Jalan Aceh, Kota Bandung, Minggu, (30/10/2016)
Pembacaan deklarasi, diwakili oleh seorang anak, kemudian diikuti massa yang hadir. Bunyi deklasi yaitu, pertama ; menghormati dan menghargai perbedaan suku, agama, RAS, serta golongan, kedua ; membela kebenaran, keadilan, dan kedamaian, ketiga ; gotong royong, berperan aktif memakmurkan negeri, keempat ; memuliakan keluarga sebagai pondasi umum menghasilkan generasi yang kuat.
Menurut Ridwan Kamil, Walikota Bandung, acara ini merupakan arahan Kementerian pertahanan terkait benih-benih disintegerasi yang semakian menguat. Hal itu karena musuh kita lebih banyak dari dalam daripada dari luar.
“Alhamdulillah lancar dan hadir juga para Sultan dari Keraton Nusantra yang hadir,” kata Ridwan Kamil, usai acara.
Pria yang akrab disapa RK ini mengaku, deklarasi kesetiaan terhadap NKRI di Kota Bandung tidak ada hubungannya dengan masalah di Jakarta. Karena aksi ini hanya untuk menyuarakan kesetiaan terhadap NKRI.
“Jadi kalau ada yang mengatakan aksi ini ada hubungannya dengan jakarta, saya rasa itu tidak benar,” ungkapnya.
Menurut JK, upacara kesetiaan terhadap NKRI seperti upacara bendera biasa. Hanya saja pesertanya adalah orang-orang yang tidak biasa upacara bendera. Namun dengan maraknya berbagai tafsir mengenai deklarasi ini memperlihatkan tidak mudah untuk menunjukkan kesetiaan terhadap NKRI.
“Jadi kita tidak boleh terbuai dengan seolah Indonesia kondusif, toleran, dan aman. Padahal semangatnya seperti ini,” ungkapnya.
Rencananya kata RK, setelah Bandung, deklarasi kesetiaan NKRI akan dilanjutkan di Manado. Namun Kota Bandung akan merutinkan acara seperti ini setiap bulan Agustus setelah upacara Kemerdekaan Indonesia.
Terkait jumlah massa yang jauh dari prediksi yaitu mencapai 50 ribu orang, RK mengatakan hal tersebut tidak masalah. Baginya dilihat dari tamu yang datang, pesan dari acara ini bisa dibawa ke seluruh Indonesia.
“Resonasinya bukan hanya kota Bandung, namun ke seluruh tanah air,” ungkap RK.
Sementara itu, di lokasi yang sama PRA Arief Natadiningrat dari Kasepuhan Cirebon mengatakan, wajah NKRI saat ini yaitu di era demokrasi dan di era partai, ada beberapa orang yang hanya mementingkan golongan dan kelompok. Bahkan mengarahkan kepentingan Pilkada dengan isu sara.
“Inilah yang harus kita hindarkan. Indonesia itu lahir dari dari keberagaman dan bhineka tunggal ika. Indonesia tidak bisa diseragamkan,” katanya.
Bagi Arif, keberagaman adalah potensi Indonesia. Karena itu ia mengucapkan terimakasih buat Walikota Bandung yang terus menggaungkan persatuan dan kesatuan dan kedamaian kepada warga negara Indonesia.
Kegiatan yang digelar dari pukul 08.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB ini tidak hanya dipenuhi berbagai Ormas di kota Bandung, namun juga masyarakat yang menggunakan pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia. Mereka menyemarakkan deklarasi kesetiaan NKRI dengan berbagai antraksi kesenian daerah.[]