JAKARTA, KabarKampus – Ami Jaya, Sekretari Jenderal Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ditangkap aparat kepolisian di Sekretariat PB HMI, Jalan Sultan Agung, No.25, Jakarta Selatan, sekitar pukul 00.00 WIB, Selasa, (08/11/2016). Ia ditangkap terkait aksi #BelaIslam di Istana Negara pada 4 November 2016 lalu.
Dalam paparan Hari Azwar, Ketua Bidang Pembina Aparatur Organisasi Pengurus Besar Humpunan Hamasiswa Islam (Kabid PAO PB HMI), ada sekitar 30 an aparat kepolisian mendatangi Sekretariat PB HMI, Jalan Sultan Agung No 25a, Jakarta. Mereka tidak menggunakan seragam dan hanya membawa surat penangkapan.
“Pukul 23.45, sejumlah polisi berpakaian sipil mendatangi sekretariat PB HMI, membawa surat penggeledahan dan surat penangkapan terhadap Sekretaris Jenderal AmiJaya. Polisi-polisi tersebut menjelaskan kedatangannya dan sempat terjadi cekcok dengan salah satu pengurus karena sikap polisi yang tak beretika,” kata Hari Azwar memaparakan kronologi penangkapan kepada publiknews.com.
Selanjutnya kata Hari, polisi akhirnya dipersilahkan untuk menemui Mulyadi P. Tamsir, Ketua Umum PB HMI. Kemudian Polisi justru menangkap Ketua Umum untuk dibawa menuju mobil. Namun karena polisi keliru menangkap Ketua Umum akhirnya, ia dilepaskan.
“Sempat terjadi perdebatan yang berujung pada perlakuan kasar kepada Ketua Umum, karena pihak polisi ngotot dan memaksa untuk melakukan penangkapan. Ketua Umum diseret menuju mobil. Tapi mendapat perlawan dari pengurus yang hadir. Ketum dilepaskan karena polisi ternyata keliru menganggap Ketum sebagai saudara Sekjen
Selanjutnya setelah PB HMI dan polisi melakukan negosiasi, akhirnya PB HMI menerima Sekjen untuk dibawa ke Polda. PB HM memberi catatan, Sekjen PB HMI bisa dibawa kepolisian asalkan didampingi, Ketua Umum dan Pengurus, serta tidak menggunakan mobil Polisi tapi menggunakan mobil PB HMI. Selanjutnya pada pukul 00.00 WIB, Ami Jaya, Sekjend HMI dibawa ke Polda Metro Jaya.[]
