BANDUNG, KabarKampus – Rektorat Telkom University membantah telah merampas buku yang ada di lapak buku gratis Perpustakaan Apresiasi di Telkom University pada hari Rabu, (09/11/2016). Rektorat Tel-U mengaku, mereka tidak merampas, melainkan hanya meminjam untuk dipelajari.
Dalam surat sanggahan yang disampaikan, Rana Akbari Fitriawan, S.Sos., M.Si, mengatakan, kehadiran Dr. M. Yahya Arwiyah, SH., M.H., Warek IV Telkom University ke lapak Perpustakaan Apresiasi di Selasar Gedung Manterawu atau Gedung Dekanat, bukan sengaja mampir melihat buku. Namun sebagai Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Kemahasiswaan, ia sangat berkepentingan dan bertanggung jawab dengan segala aktivitas yang diselenggarakan oleh mahasiswa di dalam kampus.
“Oleh karena itu saat melihat ada aktivitas tiga orang mahasiswa yang sedang “nongkrong” di selasar, Warek 4 kemudian mendatangi mereka,” kata Rana, Jumat, (11/11/2016)
Selanjutnya setiba di selasar, Warek IV melihat ada tiga orang sedang menghabiskan waktu di tempat itu. Ia mendapati, satu dari tiga orang ini sedang merokok dan dua lagi sedang bermain catur.
“Seharusnya mereka sudah paham bahwa merokok di dalam lingkungan kampus sangat dilarang dan jelas ada sanksinya,” ujar Warek 4.
Warek IV kemudian menanyakan sejumlah pertanyaan kepada mereka termasuk buku-buku yang mereka jejerkan di tempat itu. Lalu ia memilih tiga buku untuk dipinjam dan dipelajari. Sebagai bukti peminjaman, Warek IV berinisiatif untuk difoto .Tidak ada pemaksaan, kondisinya yang ada saat itu bersahabat. Lalu beliau memberi pengarahan dan mengingatkan mereka bagaimana semestinya mahasiswa beraktivitas.
“Saya mengingatkan mereka bahwa semua aktifitas di kampus ada prosedur yang harus dipatuhi, untuk ketertiban dan kerapian,” katanya.
Selain itu Telkom University, sangat menyayangkan Warek IV disebut melakukan perampasan pada judul tulisan “Perampasan Buku oleh WAREK IV Bid. Kemahasiswaan Tel-U” yang ditulis pada sebuah blog mengenai peritiwa tersebut. Karena dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata “rampas” berarti “(meng)ambil dengan paksa (dengan kekerasan). Sedangkan pada kejadian ini sama sekali tidak ada unsur pemaksaan apalagi kekerasan.
Adapun tiga buku yang ingin dibawa Warek IV Tel-U adalah Manifesto Partai Komunis, Seri Buku Tempo Edisi Nyoto dan Musso.[]