IMAN HERDIANA
BANDUNG, KabarKampus – Gempa bumi berkekuatan 6,5 SR mengguncang Kabupaten Pidie Jaya dan Kabupaten Bireun, Provinsi Aceh, pukul 05.03 WIB, Rabu (07/12/2016). Gempa menelan puluhan korban jiwa.
Data yang dihimpun Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), korban jiwa berjatuhan akibat tertimpa reruntuhan bangunan. Sampai Rabu malam, pihak BNPB telah menemukan 94 korban tewas. Sementara korban luka ringan dan berat dibawa ke rumah sakit dan puskesmas.
“Korban dirujuk ke RSUD Pidie Jaya dan puskesmas,” kata Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, melalui siaran persnya.
Ia mengungkapkan, penanganan dampak gempa terus dilakukan. Operasi pencarian dan penyelamatan korban terus dilakukan oleh tim SAR gabungan.
“Fokus utama saat ini adalah pencarian dan penyelamatan korban yang tertimpa bangunan yang roboh,” kata dia.
Data sementara kerusakan bangunan yang dihimpun di Kabupaten Pidie Jaya terdapat puluhan unit ruko roboh, sejumlah tiang listrik tumbang, beberapa ruas jalan rusak, belasan unit rumah rusak berat, sejumlah unit masjid roboh, sebuah gedung STAI AL-Aziziyah hancur. Di Kabupaten Bireuen tercatat rumah-rumah roboh.
“Pendataan dampak gempa terus dilakukan oleh BPBD,” katanya.
Bedasarkan analisis Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG), pusat gempabumi terletak di darat pada jarak 106 km arah tenggara Kota Banda Aceh pada kedalaman 15 km.
Gempa bumi tersebut tidak memicu tsunami. Namun Gempa bumi sangat kuat dirasakan selama 15 detik di Kabupaten Pidie Jaya dan Kabupaten Pidie. Guncangan kuat terjadi di daerah Busugan, Meukobrawang, Pangwabaroh, Meukopuue, Tanjong, Meukorumpuet, Panteraja, Angkieng, dan Pohroh.
“Saat gempa terjadi, masyarakat panik dan berhamburan keluar rumah,” kata Sutopo. []
