More

    Hindari Kebosanan, Mahasiswa ITS Kenakan Baju Adat Saat UAS

    Mahasiswa ITS menggenakan pakaian adat saat UAS. Foto : ITS
    Mahasiswa ITS menggenakan pakaian adat saat mengikuti UAS Sistem Perkapalan Desain IV. Foto : ITS

    SURABAYA, KabarKampus – Departemen Teknik Sistem Perkapalan (Siskal) Insitut Teknologi Sepuluh November (ITS) memiliki cara yang unik agar pelaksanaan Ujian Akhir Semester (UAS) tidak membosankan. Caranya adalah dengan mewajibkan perserta ujian menggunakan pakaian daerah atau daerah saat ujian berlangsung.

    Kegiatan berlangsung saat UAS mata kuliah Siskal, Desain IV, Kamis (5/01/2016). Ujian yang dianggap setara dengan Tugas Akhir (TA) ini dihadiri oleh 30 dosen dan 120 mahasiswa yang terdiri dari 50 mahasiswa double degree dan 70 mahasiswa regular.  Ujian dilaksanakan selama dua hari hingga Jumat (06/01/2016).

    Dr Eng Muhammad Badrus Zaman ST MT, Ketua Departemen Siskal mengatakan, ujian berbusana tradisional ini dinilai tidak akan mengganggu ujian. Bahkan, hal itu menambah semangat dan kepercayaan diri serta menjaga budaya lokal.

    - Advertisement -

    “Agar semangat tetap dijaga. Selain pintar dalam bidang akademik, namun juga harus sadar akan persatuan Indonesia,” tutur Badrus.

    Menurut pakar keselamatan kapal ini, ujian desain IV merupakan ujian yang paling vital selama pembelajaran akademik di Departemen Siskal. Karena, ujian akhir ini memengaruhi kelulusan tiap mahasiswa.

    Mata kuliah desain IV ini meliputi seluruh perencanaan sistem pada kapal. Mulai dari sistem bahan bakar, pelumasan, pemadam kebakaran, elektrikal, bilga, ballast, kontrol, dan lain sebagainya.

    Bilton Sinabutar, salah satu mahasiswa peserta ujian mengaku, lebih percaya diri dan sedikit lebih santai ketika mengenakan pakaian seperti ini dibandingkan dengan pakaian formal. Kalau berpakaian formal, terasa sekali ujiannya.

    Saat mengikuti ujian ini, Bilton yang berasaldari Bandung ini memilih mengenakan pakaian adat Padang. Tidak mudah bagi mahasiswa satu ini mendapatkan pakaian khas Padang. Untuk mendapatkannya, ia harus mengitari tempat persewaan baju adat di kota Surabaya.

    “Saya ingin semangat bhineka tunggal ika tetap terjaga. Meskipun berbeda tetapi tetap satu,” ujarnya.

    Dalam ujian ini, ruang ujian yang disediakan sebanyak sepuluh ruangan. Sehingga, satu atau dua mahasiswa diuji oleh tiga dosen yang berlangsung selama dua jam. Secara keseluruhan, ujian berlangsung dari pagi hingga sore.

    Ujian menggunakan pakaian daerah ini telah digelar sejak tahun 2007. Namun sebelumnya, saat pelaksanaan Ujian Tengah Semester (UTS) mata kuliah Desain IV, peserta diwajibkan mengenakan pakaian bertema superhero baik lokal maupun mancanegara, seperti Gatotkaca, Supernam, Batman, Thor, sampai tokoh Kemerdekaan seperti Soekarno dan Bung Tomo.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here