Anda sakit saat buang air kecil? Bisa jadi itu gejala batu di kandung kemih Anda. Penyakit ini bisa diderita anak-anak maupun dewasa. Nah, kabar gembira datang dari peneliti Universitas Padjadjaran (Unpad) yang meneliti khasiat tumbuhan untuk mengatasi penyakit batu kandung kemih.
Penelitian ini dilakukan Prof. Dr. Diah Dhiyanawati Djunaedi, M.Si, Guru Besar Ilmu Biokimia dan Biologi Molekuler di Fakultas Kedokteran (FK) Unpad. Menurutnya, ada beragam tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional untuk batu saluran kemih, salah satunya daun
tempuyung.
Berdasarkan penelitiannya, daun tempuyung (Sonchus arvensis) bisa memberi dua efek dalam proses pengobatan penyakit batu kemih, yaitu menekan perkembangan berat batu sekaligus menghancurkan batu pada kandung kemih.
Penelitian dilakukan dengan mengevaluasi aktivitas anti batu kandung kemih melalui serangkaian uji medis. Batu yang diteliti antara lain batu oksalat yang biasa tumbuh di dalam kandung kemih.
Batu tersebut direkayasa di dalam tubuh tikus Galur Wistar jantan. Uji aktivitas anti batu dibagi dalam dua cara, yaitu pencegahan dan pengobatan.
“Kedua efek sinergis ini merupakan hal baru yang terungkap oleh penelitian ini, di samping kemampuan diuretiknya yang membantu melarutkan dan mengeluarkan melalui urinasi,” terang Prof Diah Dhiyanawati Djunaedi, M.
Ia kemudian meneliti senyawa aktif daun tempuyung melalui proses fraksinasi untuk isolasi dan pemurnian zat yang terkandung dalam daun tempuyung. Selain itu, penelitian telah melalui dukungan uji biokimia medis yang berperan penting dalam bidang kedokteran modern.
Uji biokima pada tumbuhan obat tradisional sebagai parameter keamanan, termasuk khasiatnya.
Untuk mengetahui keamanan pemanfaatan daun tempuyung pada organ tubuh lain, dilakukan uji toksisitas pada air rebusan daun tempuyung.
Hasilnya, air rebusan aman terhadap organ hati dan ginjal. Staf pengajar dan juga anggota Komisi Etik Penelitian Kesehatan FK Unpad ini menegaskan, penelitian ini menunjukkan pemanfaatan obat tradisional dapat didukung Ilmu Biokimia khususnya Biokimia Medik.
Berkat penelitian ini, Diah Dhiyanawati Djunaedi meraih gelar Guru Besar FK Unpad. Upacara pengukuhan guru besar dilakukan oleh Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Med. Tri Hanggono Achmad, dr., di Kampus Unpad, Bandung, Kamis, 29 Desember 2016.
Dalam kesempatan itu, Prof. Dr. Diah Dhiyanawati Djunaedi, M.Si., membacakan orasi ilmiah “Kajian Etnofarmakologi Tumbuhan Untuk Mengatasi Batu Kandung Kemih”. []