Komunitas SarekatBuku bekerjasama dengan Galeri Soemardja FSRD ITB menggelar Soemadja Book Fair (SBF). Kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan iklim literasi di kota Bandung ini digelar di Galeri Soemardja FSRD ITB dari tanggal 20 – 26 Februari 2017.
Indra Prayana, Koordinator SBF 2017 mengatakan, melalui SBF 2017 ini, mereka ingin memperkenalkan kembali sosok Soemardja yang mungkin tidak banyak orang tahu. Soemardja adalah tokoh sunda kelahiran Bandung dan seorang guru gambar yang mempunyai cita-cita besar (khususnya pada kesenian).
“Penggunaan nama SBF merupakan bagian dari mengenalkan sosok Soemardja kepada publik.” Kata Indra dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, (18/02/2017).
Selanjutnya, kata Indra, SBF sebagai ajang komunikasi antara pagiat buku dengan masyarakat secara luas. Kemudian ingin menjadikan SBF sebagai salah satu alternatif pameran/ bursa buku yang selama ini digelar oleh penerbit-penerbit besar. Selain itu, ingin menjadi ajang para pegiat buku untuk mengaktualisasikan karya dan kiprahnya.
“Meskipun SBF digelar di dalam lingkungan kampus tetapi, kegiatan ini terbuka untuk umum,” kata Indra.
Selain itu, SBF kali ini tidak sebatas ajang jual-beli antara pelapak buku dengan pembeli, namun juga akan berlangsung Pameran Koran atau Surat Kabar lawas yang terbit di kota Bandung. Baik surat kabar yang masih ada ataupun yang sudah tiada, sebagai bagian dari penanda zaman atas suatu peristiwa.
Selanjutnya yang menarik dari pameran surat kabar lawas ini adalah koran-koran tersebut diapresiasi ke dalam bentuk seni dan kesenian oleh seniman-seniman muda. Setiap headline surat kabar yang terbit pada masa tertentu itu akan dibentuk berdasarkan karya yang diimajinasikan oleh para perupa pada simbol-simbol seni tertentu.
SBF akan dihadiri oleh 21 peserta yang terdiri dari toko buku, penerbit, zine, dan kaos serta dimuliakan dengan pelbagai acara yang disumbangkan dari para pelapak buku dan Galeri Soemardja yaitu diskusi dan bedah buku, diskusi filsafat, pembacaan puisi, diskusi penerbitan indie, musikalisasi buku, mengenang Kuntowijoyo, dan orasi kebudayaan yang akan disampaikan oleh budayawan Seno Gumira Ajidarma. Para penulis, musisi, dan budayawan yang akan hadir di antaranya Zaky Yamani, Frans Ari Prasetyo, Jakob Soemardjo, Sugiri Kusteja, Ajisaka, Fauz Noor, Senartogog, Yayat Sudaryat, dan Idris Apandi.[]
