More

    Aktivis Mahasiswa di UIN Jakarta Tak Wajib KKN

    Ilustrasi/ mahasiswa UIN Jakarta.

    CIPUTAT, KabarKampus – Aktivis mahasiswa yang bergerak dalam bidang sosial di UIN Jakarta tak perlu lagi mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN). UIN Jakarta menganggap kegiatan sosial yang bersifat rutin dan nyata di masyarakat memiliki nilai pengabdian yang sama dengan KKN.

    Hal ini disampaikan Jaka Badranaya ME, Ketua Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) UIN Jakarta di laman UIN Jakarta, Rabu, (29/03/2017). Saat ini pihaknya juga tengah menggodok mekanisme kebijakan tersebut, sehingga mahasiswa mendapat kejelasan.

    Menurut Jakarta, kebijakan tersebut akan mereka terapkan, karena selama ini banyak mahasiswa, baik secara individu maupun kelembagaan, melakukan pengabdian kepada masyarakat. Bahkan mahasiswa di Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, setiap tahunnya menggelar kegiatan safari dakwah di daerah-daerah terpencil.

    - Advertisement -

    Mereka mengadakan bakti sosial atau kegiatan edukatif lainnya bagi masyarakat selama sepekan penuh serta tinggal bersama masyarakat. Selain itu, tidak sedikit juga mahasiswa yang secara individual mengabdikan diri di masyarakat sesuai kemampuan masing-masing, seperti menjadi khatib dan pengajar ngaji anak-anak.

    “Mereka yang telah melakukan kegiatan pengabdian masyarakat, akan dinilai sebagai kegiatan KKN, tapi tentu dengan syarat-syarat yang berlaku sesuai atauran dan pedoman yang dibuat PPM nanti,” katanya.

    Jaka meminta kepada para mahasiswa yang selama ini menjadi relawan agar melaporkannya kepada PPM. Agar PPM bisa mendata tentang berapa jumlah mahasiswa serta apa saja yang dilakukan selama pengabdian tersebut.

    “Kita juga nanti akan verifikasi kegiatan pengabdian nyatanya di lapangan,” jelas Jaka.

    KKN di lingkungan UIN Jakarta rutin digelar setiap tahunnya untuk mahasiswa semester enam. Namun kegiatan yang digelar oleh PPM UIN Jakarta ini tak berlaku bagi mahasiswa di fakultas tertentu, seperti Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan dan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan. Alasannya, kedua fakultas tersebut sudah memiliki mekanisme tersendiri dalam pengabdian masyarakat.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here