SURABAYA, KabarKampus – Wisudawan 115 ITS punya cara berbeda agar meninggalkan kesan positif saat meninggalkan kampus. Caranya adalah dengan melakukan gerakan sosial, yakni dengan memberikan alat-alat shalat untuk mushala di ITS hingga memberikan sumbangan untuk pondok sosial.
Alat-alat shalat mereka bagikan kepada sebanyak 24 mushala di ITS yang ada di seluruh departemen di ITS. Alat-alat shalat tersebut seperti mukena, sarung, sajadah dan Al-Quran.
“Kita sesuaikan dengan departemen yang membutuhkan,” terang Heru Pandu Satrio, koordinator acara.
Selain itu mereka juga memberikan sumbangan untuk Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) yang berlokasi di belakang terminal Keputih Surabaya. Di tempat tersebut mereka memberikan sumbangan sembako kepada tuna wisma, tuna susila, orang sakit jiwa dan sebagainya.
“Mereka makan tiga kali sehari, makannya juga banyak, jadi butuh banyak dana,” imbuh Pandu yang berasal dari Jakarta tersebut.
Pandu dan kawan-kawan memperoleh dana tersebut dengan salah satunya dari menggalang dana di pasar Jumat pada hari Jumat, (17/03/2017). Selanjutnya hasil yang diperoleh mereka sumbangkan kembali usai wisuda.
Pandu berharap dapat memasifkan gerakan ini dan tidak berhenti sampai wisuda 115 saja. Namun juga menjadi tanggungjawab moral tersendiri bagi para wisudawan untuk dunia pasca kampus.
“Tugas mahasiswa adalah mengabdi kepada masyarakat. Ini mempersiapkan kita untuk lebih terjun ke masyarakat nantinya,” tutur wisudawan dari Jurusan Teknik Perkapalan tersebut.
Meski telah lulus, ia berharap para wisudawan dapat membuktikan diri di masyarakat bahwa mereka memiliki jiwa sosial yang tinggi. “Meski bukan lagi mahasiswa, kita harus tetap bisa membela rakyat kecil dan orang yang membutuhkan,” pungkasnya.[]