More

    Mahasiswa Unnes Bagikan 1000 Susu Gratis Saat Wisuda

    Rektor ITS mencoba susu “Its Milk”, usaha milik Mohamad Faisal Hidayat, salah satu wisudawan Unnes. Dok. Unnes

    Menjadi pengusaha sukses tak harus menunggu sarjana. Seperti yang dialami oleh Mohamad Faisal Hidayat, mahasiswa D3 Teknik Elektro Universitas Negeri Semarang (Unnes). Saat menjadi mahasiswa ia telah memiliki omset satu milyar rupiah rupiah.

    Sebagai wujud syukur atas usahanya tersebut, mahasiswa yang akrab disapa Faisal ini pun membagikan sebanyak 1000 susu dalam acara wisuda Unnes yang digelar di auditorium Unnes pada hari Selasa, (07/02/2017).  Susu tersebut, ia bagikan tidak hanya kepada para wisudawan dan keluarganya, namun juga kepada prof Dr Fathur Rokhman. Rektor Unnes prof Dr Fathur Rokhman.

    Dengan toga masih melekat di badan Faisal membagikan susu-susu itu. Rektor pun mengajak Wakil Rektor dan Dekan untuk  mencoba minuman yang dibuat Faisal.

    - Advertisement -

    Usaha yang dirintis Faisal adalah usaha susu dengan merk “Its Milk”. Sejak dibangun pada tahun 2013 lalu, saat ini “Its Milk” telah ada 15 outlet yang tersebar di 13 Kabupaten Kota di Indonesia.

    Faisal mengaku, pada awalnya ia memulai usaha dengan uang Rp1,3 juta dan nekat menyewa kios di Jalan Cempaka, Sekaran, tidak jauh dari kampus Unnes. Tak disangka, usaha penjualan susu dengan merek Its Milk itu sukses.

    Pada bulan pertama saja ia bisa mengantongi keuntungan Rp5 juta. Keuntungan itulah yang digunakannya untuk melunasi sewa kios. Namun sukses dengan satu outlet tak membuat Faisal berpuas diri. Ia berusaha membangun outlet Its Milk lain. Hasilnya, dalam 3,5 tahun saja ia telah memiliki 15 outlet di 13 kabupaten/kota yang tersebar di lima provinsi.

    Selain di Jawa Tengah, ia membuka outlet di Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, dan Lombok (NTB). Jika dirata-rata ia bisa membuka satu outlet baru per dua setengah bulan.

    Dengan 15 outlet yang dimilikinya, omzet bisnisnya semakin besar. Dalam sebulan, omzetnya bisa lebih dari Rp1 miliar. Satu outlet dengan outlet lain mengumbang omzet yang beragam. Outlet yang sepi hanya beromzet Rp30 juta, tapi outletnya yang ramai omzetnya bisa mencapai Rp400 juta.

    Menurut Faisal, saat diterima di Program D3 Teknik Elektro Unnes, ia memberanikan diri untuk memulai usaha. Hal tersebut ia lakukan karena ia dituntut untuk membayar uang kulian dan menghidupi dirinya sendiri di Semarang. Ketika itu ia membuka usaha sate Aci dengan grobak di sekitar kampus. Tidak hanya itu saja, ia juga pernah jualan olos dan coklat. Namun sayangnya, hasil dari usaha tersebut hanya cukup untuk bertahan hidup.

    Pada semester ketiga, ia memperoleh bantuan usaha melalui Program Mahasiswa Wirausaha (PMW). Modal sebesar Rp. 5 juta itu ia gunakan untuk riset pasar dan tersisa hanya Rp1,3 juta. Dengan uang sisa itulah ia memulai usaha Its Milk.

    Saat usahanya mulai naik, ia merekrut dua teman kuliah untuk mengelola usahanya. Karena tak bisa memberi gaji, Faisal menjanjikan saham kepada keduanya. Kebetulan, salah satu temannya adalah pacar Faisal sendiri.

    Sukses berbisnis tak membuat Faisal abai pada kuliahnya. Ia masih bisa mendapatkan indeks prestasi di atas tiga. Kegiatan organisasi pun tak ia tinggalkan. Saat kuliah ia aktif di Badan Eksekutif Mahasiswa. Bahkan pada 2013 lalu ia terpilih menjadi salah satu menteri di Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) universitas. Kegiatan ekstrakuliernya di Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Semarang juga tak ia tinggalkan.

    “Harus pintar-pintar bagi waktu memang. Kadang kuliah saya tinggalkan, kadang organisasi yang saya tinggal, kadang Its Milk saya tinggal juga,” kata Faisal yang juga berencana melanjutkan pendidikan S2 ini.

     

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here