Erwin Renaldi – ABC AUSTRALIA
Setelah membuat lagu soal Presiden Soekarno dalam bahasa Indonesia, Sally kembali menulis lirik lagu yang kali ini berjudul ‘Teladan Kartini’.
Sally Andrews adalah salah satu warga Australia yang cukup fasih berbahasa Indonesia. Ia pernah mengenyam pendidikan di Universitas Islam Indonesia lewat program ACICIS.
Bedanya dengan lagu Presiden Soekarno yang ditulisnya sendiri, kali ini Sally Andrews menggunakan musik yang pernah dibawakan Iggy Azalea dan Jennifer Hudson. Tapi lirik dalam lagunya tetap ia tulis sendiri.
“Saya menulisnya sekitar seminggu, lagu ini soal keteladanan ibu Kartini semasa hidupnya,” ujar Sally kepada Erwin Renaldi dari ABC.
Irama dari lagu ‘Trouble’ yang sudah menjadi hits dunia memang mudah dikenal, tapi ini bukanlah satu-satunya alasan Sally untuk menggunakan iramanya.
“Lagu ini dibawakan oleh rapper perempuan, menjadi simbol pemberdayaan perempuan ditengah musik rap yang didominasi laki-laki,” kata Sally yang berasal dari negara bagian New South Wales tersebut.
Sally mengaku mendapat inspirasi untuk menulis lagu soal Kartini setelah mendapat masukan dari teman-teman Indonesianya.
“Mereka berkata kepada saya, ‘mengapa tidak menulis lirik lagu dalam bahasa Indonesia?’,” ujarnya. “Lalu saya bertanya siapa yang harus saya tulis setelah soal Presiden Soekarno?”
“Kemudian mereka menyarankan saya membaca buku-buku soal Kartini.”
Sally mengaku telah membaca buku dari surat-surat Kartini yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, termasuk surat Kartini dengan sahabat pena-nya di Belanda.
“Kisah Kartini masih berkaitan dengan kehidupan modern, ia berupaya untuk mengajarkan diri sendiri, fokus pada pendidikan.” – Sally Andrews, penulis lirik lagu Teladan Kartini.
“Inilah yang menjadi pesan dalam lagu ini, yakni soal keteladanan Kartini yang jangan kita lupakan, pesan bagi para orang tua agar mendukung anak-anak perempuannya untuk tetap pergi ke sekolah dan menuntut ilmu,” kata Sally yang pernah meraih penghargaan National Australia Indonesia Language Awards (NAILA) tahun 2016 lalu.
Sally mengatakan perempuan di Australia dan Indonesia memiliki permasalahan yang berbeda. Tapi tetap menghadapi tantangan sama, yakni soal kesempatan.
“Sama seperti di kawasan pedesaan dan Indonesia Timur, mereka yang tinggal di pedalaman Australia pun masih kesulitan untuk bisa mengenyam pendidikan. Jika tak ada uang, bagaimana bisa sekolah?” kata Sally.
“Meski ada HECS [pinjaman dari pemerintah Australia yang harus dibayar kemudian] , tapi tetap saja mahal. Banyak yang pintar, tapi mereka tidak mampu.”
“Bagaimana caranya agar kedua negara, Australia dan Indonesia, bisa menggali potensi dan tidak menyia-nyiakan bakat warganya, bukan hanya khusus perempuan”.
Tonton video ‘Teladan Kartini’ disini. Siapa yang menyangka jika video musik Sally ini diambil dengan bantuan ibunya sendiri. Proses syutingnya dilakukan di belakang rumahnya, yang kebetulan memiliki area semak-semak dan sungai. []