BANDUNG, KabarKampus – Setelah dinyatakan hilang sejak 11 Mei 2017 lalu, akhirnya Suryo Utomo, dosen Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB ditemukan tak bernyawa di genangan air Waduk Cirata, Ciranjang, Kabupaten Cianjur. Ia ditemukan dalam kondisi meninggal dengan posisi mengambang tengkurep.
Berdasarkan laporan Polsek Ciranjang, Suryo Utomo ditemukan sekitar pukul 15.30 WIB di genangan air Waduk Cirata, Sabtu, (13/05/2017). Ia ditemukan oleh anak-anak yang sedang mencari kayu bakar di genangan air yang terbawa arus. Tiba-tiba mereka melihat sesosok mayat dalam keadaan mengapung dengan posisi tengkurep.
Selanjutnya, warga bersama anak-anak menyeret tubuh Suryo ke tepi air dan melaporkannya ke Polsek Ciranjang. Kemudian jajaran Polsek Ciranjang yang dipimpin IPDA EDI Dadang panit Reskrim Polsek Ciranjang mengecek TKP dan membawa mayat tersebut ke Kamar Mayat Rumah Sakit Umum Cianjur.
Fivien, Humas ITB mengatakan, ITB baru menerima pemberitahuan pihak Keluarga Suryo Utomo pada hari Minggu 14 Mei 2017 pukul 10.50 WIB. Mereka mendapat kabar mayat yang ditemukan di Waduk Cirata benar adalah Suryo Utomo, dosen SBM ITB yang hilang sejak tanggal 10 Mei 2017 lalu.
“Bahwa pihak keluarga dan Kepolisian telah mengidentifikasi jenazah yang ditemukan di Waduk Cirata pada hari Sabtu, 13 Mei 2017, Pukul 15.30 WIB adalah benar atas nama Suryo Utomo yang dilaporkan hilang semenjak hari Rabu, 10 Mei 2017,” kata Fivien dalam keterangan persnya, Senin, (15/05/2017).
Ia menjelaskan, identifikasi dan otopsi jenazah dilakukan di RSUD Cianjur pada hari Minggu. Hasil otopsi diserahkan kepada pihak kepolisian. Selanjutnya jenazah dishalatkan di Masjid Salman ITB pada hari Minggu 14 Mei 2017 dan dimakamkan di TPU Cikutra Bandung.
Fivien mengaku, ITB melalui tim SBM secara aktif turun membantu kepolisian dan pihak keluarga dalam mencari Suryoo Utomo. Hal itu mereka lakukan sejak keluarga meyatakan kehilangan yang bersangkutan.
“Segenap civitas ITB mengungkapkan duka cita sedalam-dalamnya atas meninggalnya Suryo Utomo. Kami berharap segala dosa Suryo Utomo diampuni dan amal ibadahnya diterima,” kata Fivien.
Suryo Utomo dilaporkan hilang oleh keluarganya pada hari Kamis 11 Mei 2017. Lulusan Unpad ini hilang setelah mengantarkan Ibunya ke terminal Leuwi Panjang pada hari Rabu, 10 Mei 2017 lalu.[]