BANDUNG, KabarKampus – Sekitar 50 mahasiswa Bandung menggelar aksi memperingati Hari Pendidikan Nasional di depan Gedung Sate Bandung, Selasa, (02/05/2017). Dalam aksi ini selain melakukan orasi, mereka juga melakukan audiensi dengan M.A. Welid, Kabag Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Permprov Jabar.
Ada tiga tuntutan yang disampaikan mahasiswa kepada Kabag pendidikan. Tuntutan tersebut diantaranya meminta transfaransi alokasi APBD pendidikan dan pemerataan pendidikan di Jawa Barat.
Fariz, salah satu peserta aksi mengatakan, dari survei yang mereka lakukan, masih banyak masyarakat yang belum memiliki akses pendidikan. Seperti di Sukabumi, banyak masyarakat yang hanya menempuh pendidikan SMP.
“Berbagai alasan disampaikan pemerintah mengenai masalah pendidikan tersebut, seperti karena daerah yang diisolir, guru yang tidak betah dan sebagainya. Itu menunjukkan pendidikan kurang merata,” kata mahasiswa Tel-U ini kepada KabarKampus.
Fariz menjelaskan, bila alasan pemerintah Jawa Barat adalah masalah geografis, sudah seharusnya pemerintah membangun infrastruktur secara merata. Tidak hanya membangun di Kota Bandung saja.
Tidak hanya itu, Fariz juga menganggap masalah pendidikan di Jawa Barat adalah pemanfaatan dana pendidikan sebesar 20 persen tidak sesuai untuk meningkatkan dunia pendidikan di Jawa Barat. Sehingga upaya memajukan pendidikan di Jawa Barat tidak terealisasi. Belum lagi, di sejumlah daerah di Jawa Barat masih kekuarangan banyak guru.
Selama audiensi, mahasiswa secara bergantian melakukan tanya jawab. Audinesi tersebut dilakukan dengan duduk bersama di jalan depan Gedung Sate, Bandung.
Sebelum mendatangi Gedung Sate Bandung, para mahasiswa ini juga mendatangin Komisi V DPRD Jabar. Mereka juga mempertanyakan hal yang sama seperti yang ditanyakan kepada Kabag Pendidikan Pemprov Jabar.
Sejumlah mahasiswa yang turut dalam aksi ini diantaranya berasal dari BEM Sangga Buana YPKP, BEM Unikom, HMI Komisariat Unpad, Telkom University, Unisba, dan Unpas.[]
