Masih ingat kontroversi klaim angklung oleh pemerintah Malaysia 2010 lalu? Klaim itu berakhir setelah angklung dikukuhkan sebagai salah satu warisan budaya dunia oleh UNESCO November 2010.
Kontroversi tersebut sudah lama berlalu. Kini, tidak sedikit orang Malaysia yang belajar angklung ke orang Indonesia. Nah, baru-baru ini salah satu pusat angklung Indonesia memamerkan keahliannya bermain angklung di Negeri Jiran Malaysia.
Ya, siapa lagi kalau bukan para seniman dari Saung Angklung Udjo yang bermarkas di Jalan Padasuka, Bandung. Mereka menghadiri Sarawak Timber Smes Expo 2017 di Borneo Convention Centre Kuching Sarawak Malaysia yang digelar 18-21 Mei 2017.
Di sana, para seniman dari Saung Angklung Udjo mengajak publik Malaysia bermain angklung lewat program andalan mereka ketika menjamu para turis yang datang ke saung angklung, yaitu “How to Play Saung Angklung Udjo”.
Program tersebut dikawal lima personel dari Saung Angklung Udjo, yakni Deri (drum), Imam (Gambang), Yogi (Bass), Sam (Angklung) serta, Ria Sawitri yang menjadi instruktur. Sebelum memulai, personel dari Saung Angklung Udjo membagiKan sekira 400 angklung kepada pengunjung.
Lalu dengan penuh percaya diri, Ria Sawitri mengajari ratusan pengunjung cara bermain angklung. Ria memberi tahu kode-kode bermain angklung lewat isyarat telapak tangannya.
Dalam waktu 10 menit saja, pengunjung sudah mulai hafal kode-kode tersebut. Mereka pun mulai menikmati permainan angklung.
Pengunjung kemudian diajak memainkan sejumlah lagu, antara lain lagu dari band rock legendaris The Queen berjudul “We Are The Champion”.
Maka musik populer yang biasa diputar dalam kejuaraan olahraga itu pun mengalin dalam iringan angklung yang khas.
Imam Rizqi, salah seorang personel How to play Saung Angklung Udjo, mengatakan untuk bisa bermain angklung sebenarnya tidak begitu sulit.
“Asal ada kemauan dan tekun latihan. Intinya jika ingin bisa bermain angklung jangan ragu,” ujar pemain gambang ini, melalui siaran pers yang diterima KabarKampus.com, Rabu (24/05/2017).
“How to play Saung Angklung Udjo” sudah dikenal di mancanegara, tidak hanya Malaysia saja. Sejumlah negara yang sudah disambangi Saung Angklung Udjo di antaranya Myanmar, Vietnam, Jepang, Perancis, Rusia, hingga negeri kincir angin Belanda.
Imam mengatakan, lewat pengajaran bermain angklung diharapkan alat musik bambu itu semakin dikenal dunia. Dengan begitu, ia yakin alat musik tradisional tersebut tidak akan pernah mati ditelan zaman.
“Saya ingin melestarikan dan akan terus memperkenalkan angklung kepada dunia,” tuturnya.
Selain itu, angklung juga memiliki nilai filosofis penting bagi pergaulan manusia, yaitu menyatukan perbedaan melalui permainan angklung yang harmonis. []