
BANDUNG, KabarKampus – Puluhan mahasiswa Bandung menggelar aksi memperingati 19 Tahun Lengsernya Suharto di Depan Gedung Merdeka, Jalan Asia Afrika, Bandung, Senin, (22/05/2017). Dalam aksi ini mereka mengajak masyarakat untuk menjaga demokrasi seluas-luasnya.
Aksi ini diikuti oleh Pembebasan, Front Mahasiswa Nasional, FNKSDA, UKSK UPI, Komune Rakapare, dan MYC. Dalam aksinya, mereka melakukan orasi secara bergantian, dan membawa sejumlah poster yang menunjukkan kebangkitan Orde Baru di era saat ini.
Toto Ramdan, Korlap Aksi mengatakan, mereka memperingati jatuhnya Suharto untuk mengingatkan kembali agar demokrasi yang dihasilkan gerakan 98 agar tetap dijaga. Karena 19 tahun pasca kejatuhan Suharto, yang terjadi adalah kemunduran demokrasi.
“Adanya pembubaran pameran seperti pameran Widji Tukul oleh ormas reaksioner, ditangkapnya mahasiswa Medan karena aksi, dan pembubaran Ormas tanpa prosedur yang benar adalah bentuk mundurnya demokrasi,” kata Toto yang juga mahasiswa Dakwah Islam, UIN Bandung.
Bagi Toto, hingga saat ini Orde Baru belum sepenuhnya hilang. Masih ada sel atau kroni Orde Baru. Bahkan mereka makin menunjukkan eksistensinya dengan pembubaran segala macam kegiatan..
“Oleh karena itu jangan sampai demokrasi dimundurkan seperti zaman kegelapan Orde Baru. Karena sudah seharusnya rakyat memiliki kesempatan untuk menyuarakan pendapatnya,” tambah aktivis pembebasan ini.
Aksi ini ditutup dengan teatrikal membakar wajah Suharto. Aksi berlangsung damai dengan penjagaan polisi.[]