
BANDUNG, KabarKampus – Program Studi Ilmu Hubungan Internasional Universitas Katolik Parahyangan (HI Unpar) bekerjasama dengan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia menggelar Forum Debriefing Kepala Perwakilan Republik Indonesia. Kegiatan ini diselenggarakan di Mgr. Geisse Lecture Theatre, Gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unpar, (28/04/2017)
Forum ini menghadirkan tiga Duta Besar senior Indonesia, yaitu Benny Bahana Dewa (Dubes Indonesia untuk Yunani), Dubes Trie Edie Mulyani (Dubes Indonesia untuk Kolombia), dan Dubes Djumantoro Purbo (Dubes Indonesia untuk Slovakia). Ketiganya menceritakan program kerja dan hasil yang mereka capai selama bertugas mewakili Indonesia di negara-negara sahabat, serta membahas potensi bagi Indonesia di luar negeri. Forum diskusi dipandu oleh Dubes Wajid Fauzi, Staf Ahli Manajemen Kementerian Luar Negeri, selaku moderator.
Tidak hanya lewat pemaparan dari pembicara saja, forum ini juga mengundang hadirin untuk mendiskusikan berbagai permasalahan dan isu, khususnya terkait dengan potensi ekonomi serta bagaimana pandangan negara lain kepada Indonesia. Hal ini dikaitkan dengan berbagai isu, mulai dari pengembangan dan ekspansi industri Indonesia di luar negeri, kerjasama antarnegara dalam berbagai bidang, serta proses berbagi pengalaman dan best practice di antara negara-negara sahabat.
Dr. I Nyoman Sudira, dosen sekaligus peneliti yang menjadi pembahas dalam forum ini mengakui adanya perubahan dalam politik luar negeri Indonesia. Mulai dari perancangan hingga pelaksanaan kebijakan politik luar negeri.
Ia juga memuji kepiawaian para kepala perwakilan dalam memperkenalkan Indonesia kepada dunia. Salah satunya di Kawasan Eropa. Di sana mengenalkan Eropa kepada masyarakat Indonesia bukanlah merupakan hal yang mudah.
Tugas seorang duta besar adalah untuk melaksanakan hubungan luar negeri Indonesia, demi menjaga dan mengamankan segala bentuk kepentingan nasional yang telah diamanatkan, seperti perlindungan bagi warga negara serta menjaga keutuhan NKRI. Kontribusi para duta besar dalam menjaga perdamaian dunia sebagaimana diamanatkan konstitusi juga terlihat, salah satunya dalam perang memberantas narkoba.
Mengaitkan refleksi para duta besar dengan kerangka teoritis, Dr. Nyoman menyebutkan bahwa para duta besar telah menunjukkan kemampuan terbaik melalui berbagai cara. Dalam cara politik dan psikologis, misalnya, para duta besar telah berhasil membangun citra baik Indonesia di mata dunia.
Cara-cara ekonomi juga telah digencarkan, salah satunya melalui pemanfaatan potensi dan peluang yang dimiliki oleh Indonesia, sehingga mengundang manfaat bagi Indonesia. Hal ini tidak lain adalah tugas bagi para duta besar selaku wakil Indonesia, untuk menjaga hubungan yang baik dengan negara sahabat.
“Tugas para diplomat, selain membuka hubungan, juga memelihara hubungan, tetapi yang paling penting adalah mempertahankan hubungan.” tegasnya.
Forum Debriefing menjadi kesempatan bagi Kepala Perwakilan Indonesia untuk merefleksikan pengalaman mereka dalam menjalankan tugas negara, sekaligus menjadi bukti nyata kredibilitas Duta Besar Berkuasa Penuh Indonesia secara khusus, dan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia secara umum, bagi masyarakat luas.[]