BBC NEWS
Dua serangan kembar yang terjadi di ibu kota Teheran menyerang Gedung parlemen Iran dan Makam Ayatullah Khomeini, setidaknya telah menewaskan 12 orang dan melukai banyak lainnya.
Sekitar pukul 10.40 (06:10 GMT) waktu setempat, terjadi penyerangan di Mausoleum Teheran Selatan yang didedikasikan untuk pendiri Republik Islam pertama ini, Rabu (07/06/2017)
Gubenur Teheran menjelaskan salah satu penyerang yang diduga adalah perempuan telah meledakan sebuah rompi bunuh diri, sedang yang lainnya segera ditewaskan oleh pasukan keamanan, dilaporkan oleh reporter negara bagian Irib. Beberapa orang yang sedang berkunjung ke makam tersebut dilaporkan terluka.
“Orang-orang dengan senjata kalashnikovs memasuki gedung parlemen pada rabu pagi 7 Juni 2017,” tutur dari kepala Dinas Darurat Pir Hossein. Dari laporan, para penyerang tersebut masuk dari pintu utama dengan berpakaian seperti wanita.
Sekitar 40 orang terluka dan 12 orang tewas dalam dua serangan tersebut. Belum ada kejalasan lebih lanjut, apakah total korban tewas tersebut termasuk para penyerang atau hanya korban yang jatuh dari sisi parlemen saja.
Pejabat Iran mengatakan bahwa mereka telah berhasil menggagalkan serangan ketiga. Kelompok yang menyebut dirinya Islamic State (IS) mengklaim telah melakukan serangan tersebut. Hal ini menjadi serangan pertama mereka di Iran.
Sebagai bukti kelompok IS kemudian memposting sebuah video yang menunjukkan cuplikan dari dalam gedung parlemen sebagai klaim dari apa yang dilakukannya.
Serangan di gedung parlemen sepertinya telah berakhir, setelah berjam-jam terjadi baku tembak di sana. Keempat penyerang tersebut telah ditembak mati oleh pasukan keamanan.
Pihak berwenang Iran membantah telah terjadi penyanderaan di dalam gedung parlemen. Ali Larijani yang ditunjuk sebagai pembicara, meremehkan kejadian ini dengan menyebutnya sebagai “masalah kecil”
Latar Belakang – Jenny Norton, BBC Persian
Ini adalah kekerasan paling serius yang terjadi di Teheran sejak revolusi Islam di tahun 1979. Hal ini seperti kejutan besar bagi masyarakat Iran yang terbiasa tinggal di negara yang umumnya lebih stabil dan lebih aman dibandingkan tetangganya.
Meskipun keterlibatan aktif Iran dalam memerangi IS di Irak dan Suriah, kelompok Sunni sejauh ini belum melakukan serangan apapun di Iran yang tampaknya didominasi oleh Syiah ini.
Namun, dalam beberapa bulan terakhir kelompok tersebut telah meningkatkan upaya propagandanya dalam bahasa Farsi yang menargetkan minoritas Sunni yang bergolak di Iran. Badan-badan intelijen Iran mengklaim telah menggagalkan sejumlah plot yang diinisiasi oleh IS
Analisa – Tim Media Jihad BBC
IS tahun ini meliris sejumlah propaganda yang berfokus untuk melakukan serangan di dalam Iran. Sebuah video bergaya dokumenter IS bulan Maret silam menampilkan militan yang diperkenalkan sebagai pejuangan Iran di jajaran IS yang berbasis di Irak.
Berbicara dalam bahasa Farsi, mereka mencela pemerintah Iran dan pendirian keagamaan termasuk pemimpin spiritual negara Ayatullah Ali Khamenei.
Dengan kesuksesan serangan ini IS dapat mengklaim kudeta besar dan menegaskan bahwa kelompok jihad lainnya termasuk al-Qaeda telah gagal mencapai target mereka di masa lalu. []