WASHINGTON POST
Seorang bomber bunuh diri meledakan dirinya di dekat kawasan Masjidil Haram di Mekah. Polisi berhasil menginterupsi rencana buruk untuk merusak situs tersuci Islam ini tepat pada akhir bulan puasa, jelas pasukan keamanan Saudi, Sabtu, 24 Juni 2017.
Kementerian dalam negeri mengatakan pihaknya telah menyebarkan pasukan di sekitar Jeddah serta di dua wilayah sekitar Mekah termasuk lingkungan Ajyad Al-Masafi yang terletak di dekat Masjidil Haram.
Di sebuah rumah bertingkat tiga dilaporkan terjadi baku tembak. Lima orang ditangkap termasuk seorang wanita. Salah satu bomber bunuh diri kemudian meledakkan dirinya dan menyebabkan bangunan tersebut runtuh. Bersama terbunuhnya bomber ini, enam orang asing dan lima anggota pasukan keamaan ikut terluka jelas menteri dalam negeri Saudi.
Televisi pemerintah Saudi menyiarkan penyerbuan yang terjadi di dekat Masjidil Haram pada hari Jumat, 23 Juni 2017 silam. Dalam rekaman tersebut terlihat polisi melalui jalan-jalan sempit, gedung yang hancur dan dinding yang terkena bom dan ikut mengenai mobil yang terparkir di sekitar sana.
Kementerian Dalam Negeri menambahkan lagi rencana “teroris yang digagalkan” ini karena perbuatan mereka melanggar “semua kesucian dengan menargetkan Masjidil Haram tempat paling suci di Bumi.”
Para teroris ini mengikuti skema kejahatan yang dikelola dari luar negeri dan bertujan untuk mengguncang keamanan dan stabilitas negara yang diberkati ini,” tambahnya.
Belum ada penjelasan tentang kelompok yang terlibat dalam serangan ini. Namun beberapa kelompok yang bertikai telah berlomba-lomba untuk mengklaim keterlibatannya, sedangkan simpatisan ISIS secara online telah mendesak untuk melakukan lebih banyak serangan di Irak.
Serangan ini datang di saat yang sangat sensitif di Saudi. Raja Salman pada awal minggu ini baru saja memutuskan hubungan suksesi kerajaan dan membuat Mohammed bin Salman menjadi menteri pertahanan. Putra ini adalah putra pertama yang seharusnya mengantikan tahtanya.
Pangeran mahkota berumur 31 tahun yang baru saja ditunjuk ini adalah arsitek perang terparah Arab Saudi di Yaman ketik melawan pemberontakan Syiah. Dia juga memberikan komentar agresif tentang kerajaan yang melawan kekuatan Syiah Iran.
Kementerian luar negeri Iran pada hari Sabtu, 24 Juni 2017 lalu mengecam plot Mekah tersebut. Serta mengatakan bahwa pihaknya telah bersedia bekerja sama dengan negara-negara lain dalam menghadapi terorisme.
Sementara itu, Arab Saudi dan negara-negara Arab lainnya telah memutuskan hubungan diplomatik dengan tetangganya Qatar dan mencoba mengisolasi negara kaya tersebut karena hubungan dan dukungan militan yang diberikannya pada Iran.
Saat kementerian dalam negeri mengumumkan pengebrekan tersebut, lebih dari 1 juta umat muslim sedang berdoa di Masjid Nabawi Madinah sebagai penanda berakhirnya bulan Ramadhan.
Pada bulan Juli 2016, sebuah bom bunuh diri juga terjadi di sana dan menewaskan empat anggota pasukan keamanan Arab Saudi.
Jutaan umat Islam dari seluruh dunia mengunjungi masjid yang juga adalah tempat pemakaman Nabi Muhammad SAW setiap tahunnya sebagai perziarahan mereka. Pada hari yang sama pada bulan Juli, serangan bom bunuh diri terpisah menargetkan masjid Syiah di arah Saudi Timur berdekatan dengan konsulat A.S di Jeddah.
Masjidil Haram telah menjadi sasaran militan sebelumnya karena merupakan simbol pengaruh keluarga A- Saud yng berkuasa di dunia Islam. Raja Saudi sendiri memiliki gelar “penjaga dua masjid suci.”
Pada tahun 1979, sekitar 250 gerilyawan mengepung masjid tersebut selama dua minggu dan menuntut keluarga kerajaan untuk turun tahta. Ketika tentara Saudi menyerbu masjid, korban tewas sebanyak 229 termasuk para penyerang dan tentara. []