More

    Benarkan Vapor Lebih Sehat Dari Rokok? Ini Penelitiannya!

    Penelitian pemaparan asap rokok dan vapor oleh mahasiswa Unair. Dok PKMPE

    Penggemar vapor atau dikenal dengan rokok elektrik saat ini makin marak di Indonesia. Penggemar vapor ini mengklaim rokok elektrik ini lebih baik secara kesehatan dibandingkan dengan rokok yang ada. Namun benarkah vapor lebih sehat dibandingkan rokok?

    Lima mahasiwa jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Airlangga dalam penelitiannya berhasil membandingkan pengaruh antara asap rokok elektrik dan asap rokok konvensional terhadap paru-paru tikus putih (Rattus norvegicus). Hasil penelitiannya dituangkan dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dengan judul “Perbandingan Pengaruh Asap Rokok Elektrik dan Asap Rokok Konvensional terhadap Pulmo Tikus Putih (Rattus norvegicus)”.

    Mereka adalah Yoan Asri Triantara (ketua tim), Inggit Almira, Sarwan Adi Kusumo, Muhammad Fajar, dan Dicky Darmawan. Hasil penelitian ini berhasil lolos penilaian Dirjen Dikti dan berhak atas dana hibah penelitian Kemenristekdikti dalam program PKM tahun 2017.

    - Advertisement -

    Yoan Asri menjelaskan, dalam penelitian ini mereka ingin mengetahui seberapa kerusakan paru melalui jumlah makrofag alveolar dan karakter histopatologis pada tikus putih. Penelitian dibagi dalam empat kelompok pemaparan asap rokok elektrik dan asap rokok konvensional.

    ”Hasil penelitian yang diuji menggunakan uji Brown-Forsythe dan Games-Howell menunjukkan bahwa asap rokok konvensional dengan kadar nikotin 2,4 mg dapat menyebabkan peningkatan jumlah makrofag alveolar dan karakter kerusakan histopatologis paru terbesar, namun tidak berbeda signifikan dengan pengaruh yang disebabkan oleh asap rokok elektrik dengan kadar nikotin 3 mg,” kata Yoan.

    Pada kelompok pemaparan asap elektrik dengan kadar nikotin 0 mg, Yoan dan teman-teman menemukan makrofag alveolar sebagai indikasi kerusakan paru dan karakter histopatologis dengan skor yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol.

    “Jadi rokok elektrik maupun rokok konvensional dapat menyebabkan kerusakan pada tikus putih yang menjadi model eksperimen kami. Hal yang selama ini juga berlaku untuk rokok elektrik dengan kadar nikotin 0 mg ini dianggap aman oleh masyarakat,” ujar Yoan menyimpulkan hasil penelitian bersama timnya.

    Lewat penelitian ini Yoan dan teman teman berharap bias  memberikan informasi perbandingan pengaruh kedua jenis asap rokok tersebut agar menjadi bahan pertimbangan peneliti lain dan masyarakat umum.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here