BANDUNG, KabarKampus – Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati (UIN SGD) Bandung akan membangun rumah khusus para hafiz atau penghafal Al Quran.
Pembangunan rumah hafiz bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Dana pembangunan bersumber dari APBD Perubahan Jabar 2017 sebesar Rp 2,5 miliar.
Awalnya, pihak UIN Bandung mengajukan Rp3 miliar. “Dari Rp 3 milyar yang diajukan saya setujui Rp 2,5 milyar nanti tinggal ditagih di anggaran perubahan ya,” ucap Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan usai halalbihalal bersama civitas akademika di kampus UIN SGD Bandung, Rabu (05/07/2017).
Menurutnya, selain untuk pembangunan rumah hafiz, dana tersebut juga akan dipakai untuk pengembangan bahasa Arab.”Itu untuk rumah para Hafiz ya sekaligus rumah bahasa arab,” tutur Aher.
Sementara teknis pembangunan akan diserahkan sepenuhnya kepada pihak UIN SGD Bandung.
Aher mengungkapkan, pihaknya akan mendukung siapa pun terutama dalam peningkatan bidang pendidikan dan keagamaan termasuk meningkatkan kemampuan menghafal sumber yang paling pokok dalam agama Islam, yaitu Al Quran. Gubernur Jabar ini meyakini siapa pun penghafal Alquran pasti memiliki kepribadian yang lebih baik dan cerdas.
“Karena yang dibaca kan kitab suci pasti meresap oleh karena itu sangat bagus kalau generasi kita khususnya para mahasiswa memiliki hafalan yang cukup memadai, saya kira kalau mahasiswa itu bisa 3 sampai 5 juzz hafal itu sangat bagus,” ungkap Aher.
“Dengan banyaknya penghafal Al Quran dan mereka intelektual sekaligus maka moral dan profesionalisme akan semakin kokoh.”
Ia menjelaskan, pembangunan rumah khusus Hafiz sejalan dengan program Pemprov Jabar yaitu Jabar Mengaji.
Menanggapi hal itu, Rektor UIN SGD Bandung Prof Dr Mahmud mengaku bersyukur sebab sampai saat ini kampusnya hanya mampu menampung 100 orang para penghafal Al Quran yang merupakan mahasiswanya.
“Daya tampung sampai hari ini kita baru bisa menampung 100 orang hafiz dan hanya satu tahun karena itu saya sudah mengajukan permohoman kepada Pak Gubernur dan Alhamdulillah disetujui,” ujarnya.
Tujuan dibangunnya rumah Hafiz ini menurutnya untuk mengamankan para penghafal Alquran karena mereka tidak bisa disatukan dengan orang lain di asrama yang dikhawatirkan akan lupa hafalan Alqurannya.
“Pernah ada kejadian ketika mereka para hafiz di asrama berbaur dengan yang lain tiba-tiba hafalannya menjadi berkurang, kita khawatir makanya rumah hafiz ini sangat kita butuhkan,” jelasnya.
Saat ini UIN SGD Bandung telah menerima penerimaan mahasiswa baru melalui jalur khusus. Bagi penghafal Alquran minimal 5 juzz akan langsung diterima tanpa melalui tes pada umumnya.
“Kami menerima jalur khusus mahasiwa baru yaitu yang hafal Alquran 5 juzz kalau hafal dia masuk jalur khusus. Sebab kita meyakini kalau sudah hafal 5 juzz pasti ini orang cerdas dan bersih sebab Alquran tidak mudah dihafal maka kita prioritaskan,” tutur Mahmud.
Dalam kesempatan Halal bihalal itu, dilakukan nota kesepahaman antara Pemprov Jabar dengan UIN SGD Bandung tentang kerjasama dibidang pendidikan, pelatihan, penelitian, pengabdian pada masyarakat dan pembangunan di Jawa Barat.[]