MSN
Rusia meminta Amerika Serikat (AS) menarik beberapa diplomatnya dari Rusia dalam kurun waktu satu bulan. Benda-benda diplomatik AS akan menjadi milik Rusia, hal ini sebagai pembalasan dari sanksi ilegal AS.
Tanggapan Rusia ini diumumkan langsung oleh kementerian luar negeri, persis sehari setelah senat AS memaparkan sanksi baru terhadap Rusia. Hal ini membuat Presiden Donald Trump berada dalam posisi yang sulit, memaksanya mengambil tindakan keras di Moskow atau memveto undang-undang tersebut dan memarahi Partai Republiknya sendiri.
Presiden Vladimir Putin pada hari Kamis (27/07/2017) sebelumnya telah memperingatkan bahwa sejauh ini Rusia telah menahan diri terhadap apa yang dianggap sebagai perlakukan tidak masuk akal dari AS.
Hubungan antara kedua negara yang memang telah berada di posisi terendah pasca perang dingin menjadi semakin memburuk dengan adanya badan-badan intelijen AS yang menuduh Rusia ikut campur tangan dalam pemilihan presiden AS pada tahun lalu. Tentunya hal ini sesuatu yang dengan tegas ditolak oleh Moskow.
Kementrian luar negeri Rusia pada hari Jumat (28/07/2017) mengatakan bahwa Amerika Serikat memiliki waktu hingga 1 September 2017 untuk mengurangi staf diplomasi AS di Rusia menjadi 455 orang. Jumlah ini adalah jumlah yang sama ketika diplomat Rusia diminta meninggalkan Washington pada bulan Desember tahun lalu.
Di dalam sebuah konferensi, keputusan kongres AS untuk menjatuhkan sanksi baru menegaskan “Agresi ekstrim AS dalam urusan unternasional.”
“Bersembunyi di balik “keluarbiasaannya” dan dengan sombong mengabaikan kepentingan negara lain,” ucap kementerian luar negeri Rusia.
“Dengan dalih bahwa Rusia ikut campur tangan dalam urusan domestik AS, negara adikuasa tersebut secara agresif mendorong satu persatu tindakan-tindakan kasar yang anti terhadap rusia. Ini bertentangan dengan prinsip-prinsip hukum internasional.”
Belum terlalu jelas, berapa banyak pekerja dan diplomat AS yang akan dipaksa meninggalkan negara tersebut.
Seorang pejabat kedutaan AS di Moskow yang menolak disebutkan namanya berkata mereka dilarang untuk berbicara dengan media. Setidaknya ada sekitar 1.100 staf diplomatik AS di Rusia, itu termasuk warga negara AS dan warga negara Rusia.
Sebagian besar staf, terdiri dari warga negara AS. Ada setidaknya 300 orang yang bekerja di kedutaan besar di Moskow yang sebagian berbasis di konsulat-konsulat luar negeri.
Kementerian luar negeri Rusia juga mengatakan mulai tanggal 1 Agustus ini, pihaknya akan menyita sebuah kompleks di Dacha Moskow yang sebelumnya digunakan oleh diplomat AS untuk bersantai.
Pemerintahan Obama juga pernah menyita dua bangunan milik Rusia, 1 di New York dan 1 lagi di Maryland- di saat yang bersamaan ketika mengusir diplomat Rusia pada bulan Desember silam.
Kementerian luar negeri Rusia akan menanggapi hal ini dengan baik, jika Wasington juga memutuskan untuk mengusir diplomat Rusia mana saja yang ada di AS.[]