More

    Menteri Arief Yahya : Bila Tidak Pindah ke Digital, Pasti akan Mati

    Arief Yahya, Menteri Pariwisata RI. Foto : Ahmad Fauzan

    BANDUNG, KabarKampus – Arief Yahya, Menteri Pariwisata Republik Indonesia mengaku tersanjung mendapatkan penghargaan dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Baginya ITB adalah Perguruan Tinggi yang tidak mudah memberikan penghargaan.

    “Dahulu di ITB mendapat nilai C saja susah. Demikian juga ITB dalam memberikan penghargaan. Jadi ini sebuah penghormatan mendapat penghargaan dari perguruan tinggi yang susah memberikan penghargaan,” kata alumnus Teknik Elektro ITB ini usai mendapat penghargaan “Ganesa Prajamanggala Bakti Adiutama” dari ITB, Kamis, (24/08/2017).

    Namun menurut Yahya, fokus dirinya sebagai menteri pariwisata agak aneh yaitu lebih fokus kepada pengembangan teknologi digital. Hal itu karena perubahan teknologi sudah sedemikian rupa. Sebanyak 70 persen costumer sudah menggunakan teknologi digital.

    - Advertisement -

    “Jadi kalau tidak pindah ke teknologi digital maka kita pasti kalah bersaing,” kata Yahya.

    Menurutnya, perubahan dari konvensional menjadi digital terjadi di semua transaksi. Tidak hanya transportasi, namun juga dunia wisata. Oleh karenanya ia meyakinkan semua travel agent, kalau tidak berubah pasti mati.

    “Seperti 124.000 ribu wartel yang mati. Travel agent yang manual itu persis wartel, pasti tutup,” ungkap Mantan Direktur Telkom ini.

    Salah satu industri digital yang berkembang adalah Gojek. Menurutnya, nilai yang dimiliki Gojek saat ini melebihi nilai Garuda Indonesia dan Blue Bird. Bahkan bila dua perusahaan tersebut digabung.

    Begitu juga dengan Traveloka, yang nilainya mencapai 15 trilyun. Bandingkan dengan Panorama, travel agent yang sudah malang melintang di dunia persilatan, nilainya hanya kurang dari satu trilyun. Padahal yang buat traveloka adalah anak muda kemaren sore, mereka baru tiga tahun.

    Oleh karena itu, Arief Yahya menyarankan agar anak muda masuk ke perusahaan digital. Karena mulai dari industri finansial, asuransi, ritel, dan transportasi beralih ke industri digital.

    “Bila tidak beralih ke digital maka akan tergilas,” ungkapnya.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here