Kasus pencurian kendaaraan bermotor dapat terjadi kapan saja dan di mana saja. Begitu juga kecelakaan lalu lintas, bisa terjadi kapan saja dan kepada siapa saja.
Namun semuanya bisa dicegah dengan teknologi. Salah satunya dengan inovasi spion yang dibuat oleh mahasiswa Institut Teknologi (ITS) Surabaya. Teknologi ini mampu mengunggah gambar dan mengatur posisi secara otomatis.
Para mahasiswa ITS ini adalah Devin Ahmad, Arymurti Santoso, M Hilman Hakim, dan Livia Lina Valentina, mahasiswa Departemen Teknik Fisika. Selain itu terdapat M Arifur Rahman, dari Departemen Teknik Instrumentasi. Rancangan spion kelima mahasiswa ini merupakan salah satu inovasi yang dinyakan lolos ke Makassar untuk mengikuti Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) XXX.
“Sistem keamanan dan keselamatan untuk pengendara motor ini merupakan kaca spion motor yang menggunakan image perocessing dan kemampuan unggah gambar,” jelas Devin.
Sementara kata Devin, untuk dapat merekam, spion ini menggunakan webcam, komputer dan sepasang spion yang sudah didesain tersembunyi di belakang cermin spion. Webcam yang terpasang akan menangkap gambar wajah pengendara sepeda motor yang telah dipasangi spion otomatis.
Selanjutnya, gambar yang ditangkap akan diproses lanjut menggunakan tekonologi image processing untuk mendapatkan koordinat mata pengendara. Kemudian untuk mendapatkan sudut optimal spion atau posisi yang tepat, Devin dan kawan-kawan menggunakan kode trigonometri yang telah dibentuk dan dihitung dengan komputer.
Tak hanya itu, spion otomatis ini juga menggunakan internet untuk mengirimkan gambar pengendara ke dropbox sebagai fungsi monitoring kendaraan. Proses unggah gambar ini berlangsung selama empat detik.
“Jadi nanti gambar akan dikumpulkan di dropbox untuk merekam pengendara motor. Jadi ini bisa mengurangi angka pencurian motor karena kita bisa mendeteksi pencurinya,” ungkap mahasiswa asal Bali tersebut.
Selain itu spion ini juga bisa mengurangi kecelakaan, akibat mengatur posisi spion ketika berkendara. Jika spion tersenggol, maka spion akan kembali pada posisi semula. Otomasi spion berlangsung selama 20 detik.
“Kami berharap, penelitian ini bermanfaat bagi masyarakat untuk mengurangi pencurian motor maupun kecelakaan di jalan raya,” tutupnya.[]
