BALI, KabarKampus – Presiden Joko Widodo menemui para Pimpinan Perguruan Tinggi di Bali, Selasa, (26/09/2017). Dalam pertemuan tersebut, Jokowi berpesan agar kampus jangan sampai menjadi lahan penyebaran radikal.
Bagi Jokowi, Perguruan Tinggi merupakan kawahnya pengetahuan dan sumber pencerahan. Jadi akan sangat bahaya sekali kalau sudah menjadi medan infiltrasi ideologi-ideologi radikal.
Oleh karena itu, ia meminta kepada seluruh Rektor dan Direktur Perguruan Tinggi melakukan pembinaan kembali Ideologi Pancasila. Ideologi Pancasila perlu dimasukkan pada sistem pendidikan baik pada kurikulum, ekstra kurikuler, tempat kerohanian atau ibadah.
“Harus diajarkan toleransi, persaudaraan, jangan sampai menjadi ladang intoleransi. Tanamkan sejak penerimaan mahasiswa baru bahwa keberagaman adalah sumber kekuatan kita,” imbuhnya.
Pertemuan Pimpinan Perguruan Tinggi se-Indonesia di Bali digagas oleh Kemenristek Dikti. Pertemuan ini dihadiri sebanyak 3000 Perguruan Tinggi dan ditutup dengan deklarasi anti radikalisme.
