Penulis : Muhammad Yusuf
BANDUNG, KabarKampus – Kehadiran transportasi online telah menjadi solusi bagi masyarakat. Selain harganya relatif murah, transportasi online juga sifatnya fleksibel dan selalu memberikan konfirmasi terhadap calon penumpang. Namun ada satu poin kekurangan transportasi online yakni jaminan keselamatan penumpang.
Hal ini diungkapkan Ir. Sony Sulaksono Wibowo, Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia Jawa Barat dalam seminar bertajuk “Online Transportation: Innovation or Problem” di Gedung Serba Guna, Institut Teknologi Nasional (Itenas), Bandung, Rabu, (20/09/2017). Seminar ini digelar oleh Himpunan Mahasiswa Planologi (HMPL) Itenas.
“Misalkan terjadi sesuatu yang dapat mencelakai penumpang, driver online tidak dapat menjamin keselamatan penumpang tersebut karena ia hanya mengasuransikan kendaraannya,” papar Sony yang juga dosen Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan ITB ini.
Sony melanjutkan, berbeda dengan fasilitas transportasi umum yang disediakan oleh pemerintah. Masyarakat mendapat jaminan langsung dari pemerintah karena transportasi umum yang disediakan diawasi secara langsung oleh pemerintah.
Oleh karena itu, menurut Sony, pemerintah harus mengontrol setiap instansi swasta yang bertanggung jawab sebagai penyedia jasa transportasi online. Hal ini demi kenyamanan masyarakat.
“Masyarakat memiliki hak mendapatkan kenyamanan maupun keselamatan dalam menggunakan jasa transportasi sesuai dengan aturan UU No. 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen,” ungkapnya.[]
