JAKARTA, KabarKampus – Sejumlah aktivis alumni BEM Seluruh Indonesia yang mengatasnamakan “Masyarakat Peduli”menggelar aksi di depan Polda Metro Jaya Jakarta, Senin, (23/102017). Aksi ini menuntut dibebaskannya empat aktivis BEM SI yang telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Metro Jaya.
Dalam aksinya gabungan pemuda dan mahasiswa ini melakukan sejumlah teatrikal yang menunjukkan bentuk represifitas aparat kepolisian terhadap mahasiswa. Mereka juga membawa sejumlah spanduk diantaranya yang menyoroti presiden Jokowi dan penolakan terhadap represifitas polisi.
Bagus Tito Wibisono, alumni BEM SI 2016 mengatakan, setelah Ihsan dan Ardi dari STEI SEBI dan IPB dijadikan tersangka, kini Wildan dan Panji dari UNS dan IPB pun di panggil dan dijadikan tersangka. Sampai saat ini jalur advokasi hukum sudah ditempuh namun belum menuai hasil.
“Maaf, kami tak bermaksud mencaci, memprovokasi, menambah masalah apalah itu, kami hanya mencoba objektif, apakah tidak serampangan namanya ketika pemuda-pemuda dari seluruh daerah negeri datang untuk menyampaikan aspirasi malah dipukul, diciduk dan di bui, sedangkan ada aksi aksi lain yang dilindungi bahkan dijaga terus hingga malam hari,” kata Bagus.
Bagus menjelaskan, aksi yang mereka lakukan merupakan bentuk kepedulian. Karena demokrasi yang ternodai.
Namun bagi Bagus, aksi ini tak akan berhenti sebelum keempat aktivis BEM SI terlepas dari tuduhan hukum. Ia juga mahasiswa dan masyarakat siapapun yang berada di daerah, untuk mengunjungi polda masing-masing dalam rangka aksi simpatik yang sama.
Sebelumnya lebih dari 2000 mahasiswa yang tergabung dalam BEM SI menggelar aksi memperingati tiga tahun pemerintahan Jokowi JK di Istana Negara, Jakarta, Jumat, (20/10/2017). Namun karena Presiden Jokowi tak mau menemui mereka, para aktivis pun bertahan di depan Istana Negara hingga pukul 23.00 WIB.Hingga akhirnya mereka dibubarkan paksa dan sebanyak 14 mahasiswa ditangkap Polda Metro Jaya.[]
