MSN
Sebuah organisasi yang berusaha memperjuangkan penghentian penggunaan senjata nuklir melalui larangan berbasis perjanjian internasional memenangkan hadiah nobel perdamanain di Oslo Norway.
Pada hari Kamis 6 September 2017 silam, Komite Nobel Norwegia mengumumkan kampanye internasional untuk menghapus senjata nuklir ini dipilih sebagai pemenang dan berhak atas hadiah senilai 1.1juta USD atau setara 14 Miliar.
Organisasi ICAN yang berbasis di Jenewa ini, “telah menjadi kekuatan pendorong di antara negara-negara di seluruh dunia untuk berjanji bekerja sama.. dalam upaya menstigmatisasi, melarang dan menghilangkan senjata nuklir,” jelas ketua komite Berit Reiss-Andersen dalam pengumuman tersebut.
Dia telah mencatat, larangan semacam ini juga telah diberlakukan pada senjata kimia dan biologi, ranjau darat dan
“Senjata nuklir bahkan jauh lebih merusak, namun sampai saat ini belum ada pelarangan hukum internasional yang sama menyoal senjata ini,” katanya
Margot Walsstrom, menteri Luar Negeri Swedia mengatakan bahwa memberikan hadiah nobel perdamaian pada ICAN adalah “pantas dan tepat waktu.”
Organisasi ini telah bekerja keras semenjak tahun 2007 dan “kita tahu betapa seriusnya situasi di dunia saat ini,” tambah Margot dalam pidatonya.
Reiss-Andersen mengatakan “melalui dukungan inspiratif dan inovatifnya dalam negosiasi PBB mengenai perjanjian pelarangan senjata nuklir, ICAN telah memainkan peran utama dalam mewujudkan apa yang di zaman ini setara dengn kongres perdaimaian internasional.”
Sebuah pertanyaan menohok dilontarkan oleh wartawan, apakah hadiah tersebut hanya bersifat simbolis, mengingat tidak ada tindakan internasional yang telah tercapai menyoal senjata nuklir.
Ketua komite ICAN hanya menjawab, “hal pasif memang sulit berdampak..” Semoga saja efek itu dapat dirasakan secepatnya, mengingat semakin panasnya Korea Utara dengan senjata nuklirnya kepada Amerika Serikat. []