JAKARTA, KabarKampus – Sekitar 5000 mahasiswa yang tergabung dalam BEM SI berencana mengepung Istana Negara, Jakarta. Aksi yang bertepatan dengan tiga tahun pemerintahan Jokowi JK tersebut digelar siang ini, Jumat, 20 Oktober 2017.
Mahasiswa yang bakal hadir adalah dari berbagai provinsi di Indonesia. Mereka mengklaim massa yang turun ada sebanyak 5000 mahasiswa.
Wildan Wahyu Nugroho, Koordinator Pusat BEM Seluruh Indonesia mengatakan, sudah tiga tahun pemerintahan Republik Indonesia dipimpin oleh Jokowi-JK. Sejauh itu pula mereka melihat, mendengar dan mengalami kehidupan yang sulit.
“Negeri kita dibajak oleh kepentingan asing, kesenjangan merajalela, politik busuk, kedaulatan rakyat terancam dan penegakan hukum yang teramat jauh,” kata Wildan.
Oleh karena itu, menurut Wildan, dalam aksi tiga tahun pemerintahan Jokowi JK ini mereka membawa Tugu Rakyat alias Tuntutan Pembangunan Pro Rakyat untuk Jokowi JK. Tuntutan tersebut meminta agar pemerintah menurunkan kesenjangan ekonomi, menggugat pengekangan hak publik dan wujudkan kedaulatan rakyat, dan meminta agar supremasi hukum ditegakkan.
Bagi Wildan saat ini Indonesia menantikan peran serta mahasiswa untuk menjaga bangsa ini dari kaum begal, oligarki nakal dan penguasa tak bermoral. Untuk itu, ia mengajak mahasiswa datang ke Istana untuk melaksanakan sidang rakyat.
“Tinjulah kekuasaan dengan kepalan tangan. Lawan ketidak-adilan yang membuncah. Datang beserta nuranimu ke Istana Negara pada 20 Oktober. Kita akan sama-sama melaksanakan Sidang Rakyat. Sebab, tanpamu kurang satu!” ungkap Wildan.
Selain BEM SI rencananya 12 organisasi mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus bakal menggelar aksi yang sama di depan Istana Negara. Mereka mengklaim bakal menurunkan sebanyak 1000 pemuda dan mahasiswa.[]