JAKARTA, KabarKampus – Paduan Suara Bina Nusantara (Paramabira) berhasil merebut hati warga Belgia dalam Kompetisi International Choir Contest of Flanders di Kota Maasmechelen 2017, Minggu, (08/10/2017). Dalam kompetisi tersebut, mereka meraih penghargaan Prize of The Audience yaitu sebagai paduan suara terbaik dari perspektif penonton yang hadir dengan sistem voting alias menjadi terpavorit bagi penonton yang hadir.
Kompetisi ini diikuti oleh delapan negara seperti Republik Ceko, Belgia, Belanda, Latvia, Rusia, Kroasia, Swiss, dan Indonesia. Paramabira merupakan satu-satunya paduan suara yang berasal dari Asia.
Dengan arahan Rainier Revireino, Paramabira menampilkan 15 lagu dengan dua kategori yang diikuti, yaitu Equal Voices Category, dan Mixed Voices Category. Dalam kedua kategori tersebut, Paramabira berhasil membuat kagum penonton yang hadir dengan berbagai lagu daerah dari Indonesia.
Lagu daerah yang dipermbahkan yaitu Gayatri Mantram dari Bali, Piso Surit dari Sumatera Utara, Marendeng Marampa dari Sulawesi Selatan, dan Lingsir Wengi dari Jawa Tengah. Selain itu adalah Ahtoi Porosh dari Kalimantan Tengah, dan Yamko Rambe Yamko dari Papua.
Selain meraih Prise of The Audience, Paramabira juga berhasil mendapatkan tiga penghargaan sekaligus, yaitu Juara dua di Kategori Equal Voices, Juara dua di Kategori Mixed Voices, dan juga mendapatkan penghargaan sebagai The Best Performance of The Compulsory Work in The Mixed Choirs (Penampilan Terbaik Lagu Wajib Kategori Mixed Choirs).
“Puji Tuhan. Kerja keras dan perjuangan kami selama ini berbuah keberhasilan. Terima kasih paling mendalam kepada Binus University, para sahabat, keluarga dan khususnya Pepi (Rainier Revireino) yang sudah sabar mengajar dan membimbing kami. Terimalah persembahan kami untuk Indonesia,” kata Hana Dessy Natalina, Ketua PARAMABIRA 2017.
Sebelumnya, PARAMABIRA sudah lolos dalam seleksi rekaman yang telah mengalahkan puluhan paduan suara dari seluruh dunia. Hingga pada akhirnya untuk datang ke Belgia untuk mengikui kompetisi ini. Dengan latihan yang insentif dan berkat dukungan dari segala pihak, PARAMABIRA telah berhasil memikat hati Warga Belgia dan akhirnya bisa mengibarkan Sang Merah Putih tercinta.[]