Sulaeman Satirleman
YOGYAKARTA, KabarKampus -Asrama Putri, Angin Mamiri, Sulawesi Selatan di Yogyakarta dalam kondisi memprihatinkan. Atap dan plapon asrama yang terletak di di Jl. Johar Nurhadi Gondokusuman Yogyakarta ini dalam kondisi bocor dan jebol.
Saat hujan mengguyur Yogyakarta sepekan terakhir asrama terus dibanjiri air hujan. Sehingga selama hujan warga asrama tak hentinya menampung dan mengepel lantai yang basah.
Hamidah, selaku bendahara asrama mahasiswa Angin Mammiri Yogyakarta mengaku, kondisi asrama tersebut terjadi sejak setahun kemarin. Beberapa sudut, terlihat jelas berkas cahaya matahari menerobos masuk melalui celah yang berada di atap.
“Di musim penghujan, giliran air yang merembes masuk ke dalam asrama. Wisma Anging Mammiri atau Bedoq, merupakan satu-satunya asrama puteri yang disediakan pemerintah provinsi Sulawesi-Selatan yang diperuntukkan bagi mahasiswa yang sedang menuntut ilmu di Yogyakarta,” ungkapnya.
Hal senada diungkapkan oleh Inayatul Azisah, ketua Asrama Anging Mammiri, pengurus asrama beberapa kali, telah mengajukan permohonan renovasi asrama. Namun sayangnya hingga kini belum mendapat respon positif dari pemerintah provinsi Sulawesi Selatan.
“Semoga pemerintah Sulawesi Selatan, segera memberikan bantuan, agar kebocoran dapat diatasi sehingga kami bisa belajar dengan baik,” pungkasnya.
Azisah menambahkan, bahwa asrama putri Anging Mammiri Sul-Sel sendiri adalah merupakan asrama puteri Sulsel tertua. Berdiri sejak tahun 1952, asrama ini juga sering kali menjadi tempat transit orang-orang yang berasal dari Sulawesi selatan yang memiliki keperluan di Yogyakarta. Mulai dari lulusan SMA yang sedang mendaftarkan diri pada universitas universitas di Yogyakarta, dan mahasiswa dari Sulawesi Selatan yang sedang mengikuti lomba di Yogyakarta, hingga lulusan S1 yang sedang mendaftar S2 di Yogyakarta.[]
