Musyawarah Nasional (Munas) ke-5 Himpunan Alumni Institut Pertanian Bogor (HA IPB) digelar di IPB International Convention Center, Bogor dari tanggal 16 – 17 Desember 2017. Munas HA IPB kali ini siap melestarikan tradisi HA IPB, yakni regenerasi kepemimpinan.
“Dalam Himpunan Alumni (HA) IPB, sepanjang sejarah, Ketua Umum (Ketum) Himpunan Alumni (HA) IPB hanya menjabat cukup sekali saja. Karena itu, Munas ke-5 HA IPB akan merawat tradisi itu”, ujar Sonhaji, Fungsionaris Dewan Pengurus Pusat (DPP) HA IPB, di Jakarta (15/12/2017).
Sonhaji menjelaskan, tradisi Ketum hanya satu periode adalah tradisi baik untuk regenerasi. Hal itu karena alumni IPB kaya akan kepemimpinan.
“Jika pengin terus menjadi Ketum akan menghambat regenerasi. Padahal alumni IPB banyak yang memiliki kualifikasi sebagai pemimpin. IPB gudangnya Leader, bukan Follower. Juga tidak ada urgensinya untuk terus menjabat Ketum. Jangan ganjil sendiri”, tegas Sonhaji.
Sonhaji menyebutkan, tak hanya IPB, himpunan alumni perguruan tinggi lain yang sekelas IPB juga merawat tradisi Ketum hanya satu periode saja. Diantaranya adalah Iluni UI, IA ITB, dan KAGAMA UGM.
Sonhaji yang juga Wakil Ketua Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (INKINDO) DKI Jakarta berharap HA IPB ke depan dapat memperkuat jaringan dan akses kesalingmanfaatan diantara keluarga besar Alumni IPB. Hal itu untuk menjaga solidaritas, harkat dan martabat alumni IPB.
Adapun kriteria Ketum HA IPB periode mendatang, Sonhaji menyebutkan yang memiliki jiwa solidarity making sekaligus cakap mengeksekusi visi. Baginya Keluarga besar alumni IPB rasional dan jeli akan memilih pemimpin yang bisa membuat HA IPB nyaman bagi semua.
“Jadi jembatan antara yang senior dengan generasi milenial. Terlebih lagi, memiliki jejak rekam gesit mengeksekusi visi menjadi kerja nyata dalam memajukan alumni IPB”, pungkas Sonhaji.[]
