YOGYAKARTA, KabarKampus – Universitas Gadjah Mada membuka Program Studi (prodi) baru yaitu Prodi Profesi Insinyur Peternakan. Prodi di bawah Fakultas Peternakan ini didirikan untuk menyiapkan sumber daya manusia Indonesia di bidang keinsinyuran peternakan.
Prodi Profesi Insinyur Pertenakan UGM saat ini telah terakreditasi BAN-PT dan merupakan Prodi Profesi Insinyur yang pertama di Indonesia dan telah mendapat akreditasi dari BAN-PT. Prodi ini juga berdiri sendiri tidak menginduk pada Fakultas Teknik seperti sebagian besar prodi insinyur.
“Kami tidak menginduk ke teknik karena secara ilmu sudah beda dengan teknik mesin, kimia, elektro, nuklir. Bagaimanapun peternakan terkait dengan makhluk hidup dan industri makhluk hidup,” kata Prof. Dr. Ir. Ali Agus, DAA, DEA., IPM., Dekan Fakultas Perternakan saat membuka resmi Prodi Profesi Insinyur Peternakan di UGM, Rabu, (21/12/2017).
Ia menjelaskan, perkembangan peternakan, membuat mereka merasa memberikan perhatian lebih pada masalah soal processing, packaging, teknologi rekayasa hingga pada keamanan pangan. Sehingga dengan prodi berdiri sendiri maka akan memudahkan dalam pengelolaannya.
Sementara itu Prof. Dr. Ir. Zuprizal, DEA., IPM., Ketua Prodi Program Profesi Insinyur Peternakan menjelaskan, ada dua jalur dalam program profesi insinyur, yaitu jalur Rekognisi Pengalaman Lampau (RPL) dan jalur reguler.
Jalur Rekognisi Pengalaman Lampau (RPL) diperuntukkan bagi mereka yang bergelar insinyur (Ir) dan telah bekerja selama minimal lima tahun. Peserta jalur ini tidak lagi mengikuti perkuliahan namun wajib membuat portofolio yang disahkan oleh UGM.
Sementara itu, jalur reguler mensyaratkan peserta harus memiliki pengalaman kerja selama dua tahun. Pada jalur ini tidak lagi diajarkan teori-teori dasar, namun lebih pada manajemen industri peternakan.
“Pendaftaran jalur RPL angkatan I untuk dosen-dosen Fakultas Peternakan UGM dibuka tanggal 1 – 29 Desember 2017,” katanya.
Untuk jalur reguler ungkap Zuprizal terdiri atas 24 sks dengan proporsi pembelajaran 70 persen untuk praktik industri dan 30 persen sisanya terkait kode etik profesionalisme dan keselamatan kerja keinsinyuran. Bagi lulusan prodi profesi insinyur maka dalam kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) masuk level 7.
“Untuk fresh graduate yang diterima PNS dapat langsung menduduki pangkat setara level 7. Sementara perusahaan yang menerima lulusan dari prodi ini akan mendapat jaminan terkait kualitas tenaga kerjanya,” imbuhnya.
Zuprzal menjelaskan, dengan kuliah di Prodi ini, lulusan nantinya akan mendapat gelar insinyur (Ir) dari UGM. Kemudianuntuk profesionalisme harus diuji lagi oleh organisasi profesi yaitu Persatuan Insinyur Indonesia (PII).
“Sertifikat insinyur yang dikeluarkan oleh PII berlaku secara internasional sehingga fresh graduate dapat bersaing di era MEA,” terangnya.[]