Bandung, KabarKampus – Ridwan Kamil dan Deddy Mizwar menjadi dua kandidat Calon Gubernur Jawa Barat (Jabar) yang paling disukai oleh warga Jawa Barat. Data ini merupakan hasil survei yang dilakukan Indo Barometer terhadap 800 responden di Jawa Barat yang diumumkan di Bandung, Selasa, (13/02/2018).
Untuk calon yang paling disukai tersebut, Ridwan Kamil memperoleh skor 89,3 persen. Disusul oleh Deddy Mizwar dengan skor 79,9 persen, Dedi Mulyadi 79,9 persen dan Uu Ruzhanul Ulum dengan skor 70,7 persen.
Sementara tingkat kesukaan terhadap calon terendah diraih oleh Anton Charliyan dengan skor 29,8 persen dan TB Hasanuddin (36,5) persen. Kemudian disusul oleh Sudajat dengan skor 37,1 persen dan Ahmad Syaikhu 45 persen.
Selanjutnya untuk elektabilitas pasangan Calon Gubernur Jawa Barat, dukungan paling besar diraih oleh pasangan Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum dengan skor 44,8 persen. Kemudian disusul pasangan Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi dengan skor 27,9 persen, pasangan TB Hasanuddin dan Anton Charliyan 1 persen, dan Sudrajat dan Syaikhu 0,9 persen. Sementara untuk yang tidak akan memilih, belum memutuskan dan tidak menjawab adalah sebesar 25,4 persen.
Survei ini dilakukan di 27 Kabupaten dan Kota di Jawa Barat selama tiga hari mulai tanggal 20-23 Januari 2018 . Sedangkan untuk teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara tatap muka menggunaan kuesioner.
Mengomentari hasil survei tersebut, Abdy Yuhana, Sekretaris DPD PDIP Jawa Barat mengatakan, popularitas Kang Hasan dan Kang Anton yang belum tinggi adalah hal yang wajar. Hal itu karena, riset tersebut dilakukan 10 hari setelah pendaftaran Calon Gubernur di KPU Jabar. Sementara Kang Hasan dan Kang Anton baru diputuskan maju dalam Pilkada Jabar pada tanggal 09 Januari 2018.
“Kalau popularitas belum tinggi wajar. Karena sebelumnya kami belum sosialisasi. Namun masih ada empat bulan untuk meningkatkan elektabilitas keduanya,” terang Abdy.
Menurutnya, saat ini PDIP memiliki 365 ribu pengurus partai. Dengan kekuatan itu, mereka yakin bisa menaikkan popularitas Kang Hasan dan Kang Anton.
Apalagi tambah Abdy, dengan modal politik pada Pemilihan Legislatif pada tahun 2014, mereka memiliki 4.060 ribu suara. Dengan kondisi ini mereka akan bekerja keras dan bergotong royong mendongkrak popularitas dan elektabilitas.
“Kami akan lebih meningkatkan kerja keras, lebih banyak ketemu rakyat di Jawa barat. Sehingga diperlukan satu strategi khusus dalam waktu empat bulan ini mensosialisasikan pasangan Kang Hasan dan Anton. Tapi di Jawa Barat pemilunya dinamis, pada Pemilu tahun 2008 dan 2013, hasilnya tidak sebanding antara hasil survei dan pemenangnya,” terang Abdy.
Sementara itu Syaiful Huda, Ketua DPW PKB Jawa Barat, kebetulan popularitas Ridwan Kamil pada posisi teratas yakni 88,9 persen, maka mereka akan menjaga posisi tersebut hingga 27 Juli mendatang. Selain itu juga mereka akan terus meningkatkan elektabilitas pasangan Ridwan Kamil dan UU yang mencapai 44,8 persen.
“Kami cukup bergembira, karena dalam survei itu point yang penting dari pilihan memilih pigur adalah berpengalaman. Saya kira di point itu kami memperoleh point yang besar. Apalagi dalam 15 tahun terakhir, landskap politik berubah yakni, pemilih melihat contoh adanya perubahan dan kemajuan,” ungkapnya.
Menurut Syaiful, dahulu idolanya adalah menteri, namun sekarang publik idolanya bupati, wali kota dan gubernur. Sementara Kang Emil memilki dasar di sana. Publik bakal melihat Kota Bandung yang banyak perubahan.
“Semoga saja dalam waktu empat bulan keberhasilan Kang Emil di Kota Bandung bisa menjadi point kami mempertahankan popularitas dan elektabiltas Ridwan Kamil dan UU,” ungkap Syaiful Huda.