BANDUNG, KabarKampus – Siti maryati, (47) memberanikan diri bersama teman-temannya untuk menuntut kenaikan gaji sebagai tenaga kebersihan di Universitas Padjajaran (Unpad). Didampingi oleh dosen dan mahasiswa mereka datang dari Jatinangor ke Bandung untuk menemui Tri Hanggono, Rektor Unpad di Kampus Unpad, Bandung, Rabu, (02/05/2018).
Siti yang sehari-hari membersihkan halaman Fakultas Keperawatan ini mengaku, bekerja sebagai petugas kebersihan di Unpad sudah hampir enam tahun. Saat ini gaji yang diterimanya adalah 750 Ribu Rupiah per bulan. “Bekerja enam tahun di sini gajinya tidak naik-naik. Baru tahun kemarin naik menjadi 750 Ribu Rupiah. Sebelumnya cuma 600 Ribu Rupiah,” kata Siti kepada KabarKampus saat sedang duduk di aspal jalan di depan pintu gerbang Unpad Dipatiukur.
Gajinya tersebut, menurut Siti, tidak cukup memenuhi kehidupannya sehari-hari. Itupun sudah ditambah dengan gaji suaminya yang bekerja dengan pekerjaan yang sama dengan dirinya sebagai petugas kebersihan di Unpad.
“Sekarang harga beras sudah berapa? Ini masih kurang. Setiap bulan saya ngutang,” ungkap Ibu empat anak ini.
Tak hanya itu, dalam tiga tahun ini, ia juga tidak diberi sapu untuk alatnya bekerja. Sehingga ia harus membawa sapu dari rumah. Bahkan ada beberapa rekannya menaiki pohon aren agar bisa membuat sapu.
“Baju yang saya pakai ini saja, baru dua minggu lalu diberikan kepada saya. Selama tiga tahun saya ngga pernah dikasih baju,” tambahnya.
Oleh karena itu, Siti dan teman-temannya datang bertemu Rektor. Hanya satu keinginannya yaitu agar gajinya dinaikkan.
Meski memberanikan diri menuntut haknya sebagai buruh, Siti sadar, ia hanyalah lulusan Sekolah Dasar. Sehingga baginya kenaikan gaji tersebut yang penting bisa mencukupi kebutuhannya sehari-hari.
“Meski beras mahal, saya tahu diri,” ungkapnya.
Nasib yang sama dialami oleh Aat Solihat (52). Aat juga telah enam tahun bekerja sebagai petugas kebersihan di Unpad Jatinangor.
Aat sehari-hari bekerja membersihkan sampah di jalan dan selokan sekitar Unpad. Aat setiap hari dibayar 30 Ribu atau 750 Ribu Rupiah per bulan.
Aat mengaku, penghasilan tersebut tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Menurutnya, untuk ongkos ojek pulang pergi dari rumah ke Unpad saja, ia telah menghabiskan 20 Ribu Rupiah. Belum lagi kalau dirinya pingin jajan.
“Jadi jajan juga ngga cukup. Apalagi untuk biaya anak sekolah,” kata Aat yang suaminya bekerja sebagai buruh bangunan ini.
Aat berharap, Unpad bisa menaikkan penghasilannya. Ia bersyukur bila kenaikannya tersebut sesuai UMR alias Upah Minimum Regional.
Ancaman Kepada Petugas Kebersihan
Enis, yang juga petugas kebersihan di Unpad menjelaskan, sebelum berangkat menemui Rektor di Unpad Bandung, mereka diancam oleh mandor mereka di Unpad. Mandor tersebut mengancam akan memberhentikan mereka yang berani mengikuti aksi ke Bandung.
“Bunyinya, sok aja ikut aksi ke bandung tapi siapa yang ikut, bakal dikeluarkan,” kata Enis membacakan pesan SMS dari mandor yang diterima teman-temannya.
Dalam upaya menuntut Rektor Unpad menaikkan gaji mereka, para petugas kebersihan ini berhasil berdialog dengan Rektor. Namun soal kenaikan gaji, Rektor menjanjikan menemui petugas kebersihan di Kampus Unpad Jatinangor.[]