SURABAYA, KabarKampus – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya resmi membuka tiga program magister baru yakni Rekayasa dan Manajemen Bangunan Tinggi, Hidroinformatika, dan Manajemen Lingkungan. Pedaftaran tiga prodi di bawah Fakultas Teknik Sipil, Lingkungan dan Kebumian (FTSLK) ini dibuka mulai tahun ajaran 2018/2019.
Pembukaan program baru terutama Rekayasa dan Manajemen Bangunan Tinggi serta Hidroinformatika bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Program ini menitikberatkan pada penyediaan infrastruktur yang ramah lingkungan.
Dr IDAA Warmadewanthi ST MT, Dekan FTSLK mengatakan, program magister baru ini difokuskan untuk menjaga kelestarian alam dan menciptakan infrastruktur yang berwawasan lingkungan. Hal ini sesuai dengan visi ITS untuk menjadi perguruan tinggi dengan reputasi internasional dalam ilmu pengetahuan dan teknologi yang berwawasan lingkungan.
“Target dibukanya ketiga program magister tersebut untuk mencapai visi ITS sebagai perguruan tinggi dimana visi dan misinya salah satunya adalah berwawasan lingkungan,” terangnya.
Menurut dosen Teknik Lingkungan ini, program rekayasa manajemen bangunan tinggi nantinya berfokus pada pembangunan gedung bertingkat yang dikembangkan dengan konsep bangunan hijau. Salah satunya di masa depan gedung-gedung perlu didesain ulang untuk mengurangi penggunaan air conditioner (AC).
Hal tersebut karena, kata dosen yang akrab disapa Wawa ini, freon yang dihasilkan oleh AC dapat mengakibatkan efek rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global. Di sisi lain, pencahayaan ruangan pun perlu diperhatikan agar lebih ramah energi.
“Kami ingin nantinya bangunan kita lebih hemat energi dan tentunya berwawasan lingkungan,” ungkapnya.
Selanjutnya kata Wawa, Magister Hidroinformatika berfokus pada integrasi berbagai bidang ilmu. Seperti hidrologi dan hidrolika dalam mempelajari ketersediaan air dan pengaturan sumberdaya air yang tergantung pada beberapa faktor seperti suhu, curah hujan, topografi daerah, dan lain-lain.
“Di sini kita belajar bagaimana mengelola sistem informasi perairan,” tambah dosen asal Bali tersebut.
Sementara itu, Wawa juga mengungkapkan, program magister Manajemen Lingkungan yang berada di bawah Departemen Teknik Lingkungan ini sengaja dibuka untuk menciptakan lingkungan yang berkelanjutan. Apalagi manajemen lingkungan merupakan multidisiplin ilmu, di mana semua bidang dapat mempelajarinya.
“Manajemen lingkungan dinilai sebagai ilmu yang sangat umum dan dibutuhkan berbagai kalangan,” tutur alumnus National University of Science and Technology, Taiwan tersebut.
Wawa berharap melalui pembukaan program magister ini, dapat lebih meningkatkan kontribusi ITS dalam pemanfaatan dan pengembangan infrastruktur di Indonesia. Selain itu, ia juga berharap jumlah mahasiswa pascasarjana akan meningkat, sehingga terjadi peningkatan pada riset dan seminar yang mendorong ITS menjadi research university.
Ketiga program magister ini secara resmi dibuka pada tahun akademik 2018/2019. Untuk Teknik Sipil sendiri disediakan kelas eksekutif bagi para karyawan untuk setiap bidang. Pendaftaraan magister ini bisa dilakukan melalui jalur regular ataupun kerja sama dengan perusahaan, BUMN. Kementerian, dan Pemerintah Daerah (Pemda), atau pendaftaran juga dapat dilakukan melalui https://smits.its.ac.id/.[]