AUSTRALIA, KabarKampus – University of Tasmania (UTAS) membeli sebuah hotel bintang tiga di Kota Hobart. Hotel ini nantinya digunakan untuk membantu tempat tinggal yang terjangkau bagi mahasiswa.
Pembelian hotel untuk asrama mahasiswa ini, karena harga sewa rumah di Hobart mahalnya melampau harga sewa rumah di Sydney. Ini terjadi sejalan dengan terjadinya booming real estate di Tasmania Selatan yang propertinya banyak dikuasai investor dan pendatang baru.
“Kami menyadari pasar perumahan yang ketat di Hobart dan dampaknya terhadap individu, keluarga, dan masyarakat luas,” kata Profesor Rufus Black, Rektor UTAS.
Ia mengungkapkan, Hotel Midcity yang mereka beli memiliki 105 kamar. Rencana hotel itu akan menampung 140 mahasiswa begitu semester 2 dimulai pada bulan Juli. Daya tampung hotel ini akan ditingkatkan menjadi 170 mahasiswa pada awal 2019 setelah dilakukan renovasi.
UTAS juga mengumumkan akan membangun komplek akomodasi senilai $ 70 juta yang dapat menampung 430 mahasiswa yang dijadwalkan selesai pada 2020. Ditambah dengan Hobart Apartments yang baru selesai, penambahan Hotel Midcity ini diharapkan akan menghadirkan fasilitas lebih dari 1000 akomodasi mahasiswa UTAS di kawasan pusat bisnis.
Perubahan ekonomi Tasmania menjadikan negara bagian itu menduduki puncak peringkat untuk pertumbuhan populasi. Kondisi ini menimbulkan masalah meningkatnya tunawisma yang ditandai kian banyaknya orang yang tinggal di tenda-tenda di sekitar kota. Sementara mahasiswa internasional yang terdaftar di UTAS terpaksa tinggal di hostel backpacker karena akomodasi universitas sudah penuh dan rumah sewa sangat sulit didapatkan.
Jason Purdie, Direktur Komunikasi UTAS mengatakan universitas ini merupakan bagian dari kota dan masyarakat. Masyarakat kita menghadapi masalah penyediaan perumahan dan hal itu mempengaruhi individu dan keluarga.
Pembelian hotel itu, katanya, merupakan upaya mengatasi hal itu. Purdie menolak menjelaskan nilai pembelian Hotel Midcity tersebut.
Properti UTAS kini mencakup sejumlah properti di CBD Hobart serta kompleks Institute of Marine and Antartic Studies dan kampus Sandy Bay. Pada 2017, UTAS mengumumkan rencana untuk membangun kembali kampus Launceston, yang jejak situs Inveresknya lebih besar dari University of Melbourne.
Rencana senilai $ 260 juta ini, menurut mantan Rektor Profesor Peter Rathjen, akan menampung sekitar 16.000 mahasiswa. Namun langkah ini dikritik sejumlah kalangan yang menilai dana sebesar itu lebih baik dibelanjakan untuk meningkatkan teknologi dan fasilitas yang ada.[]
Sumber : ABC Australia