Dorongan seseorang untuk berbuat baik rupanya mampu mengubah prilaku membuang sampah. Ini terbukti dalam penelitian yang dilakukan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) terhadap prilaku masyarakat membuang sampah.
Penelitian ini dilakukan oleh tiga mahasiswa UGM yakni Esa Asyahid, Ega Yazid, dan Handoko. Dalam penelitiannya mereka meneliti perilaku membuang sampah di kawasan Pasar Minggu Pagi (Sunday Morning) UGM.
Esa mengatakan, pemilihan lokasi penelitian di kawasan tersebut melihat kondisi sampah yang cukup banyak. Hasil penelitian awal menunjukkan secara umum perilaku membuang sampah sembarangan serta tidak memilah sampah, karena kurangnya informasi serta rasa malas.
“Berdasarkan temuan tersebut, kami melakukan eksperimen dengan menyediakan tempat sampah yang telah kami desain sedemikian rupa,” katanya dalam rilis yang diterima, Senin (16/7)
Ada dua eksperimen yang mereka lakukan. Pertama mereka membuat ilustrasi sampah sesuai dengan jenis tempat sampahnya serta membuat lubang yang berbeda-beda untuk tiap jenis tong sampah. Kedua, merekayasa motif pembuang sampah dengan memberikan papan dengan tulisan penjualan sampah yang telah dipilah selanjutnya akan didonasikan untuk anak yatim.
“Hasil eksperimen menunjukkan hasil yang cukup baik. Pemberian ilustrasi sampah serta desain lubang tempat sampah meningkatkan ketepatan memilah sampah dari semula 27% menjadi 35%,” urainya.
Kemudian, ketika mereka menambahkan imbauan serta keterangan hasil pemilahan sampah akan didonasikan ke anak yatim, prilaku masyarakat pun bertambah baik. Ketepatan pemilahan sampah pengunjung meningkat hingga hampir dua kali lipat dibanding jika menggunakan tempat sampah pilah biasa.
“Ini membuktikan bahwa ketika orang berniat membantu sesama, mereka cenderung akan bersedia berusaha lebih keras dalam melakukan sesuatu,” tegas Esa.
Ketiga mahasiswa ini berharap temuan dari penelitian tidak hanya berhenti di atas kertas, namun dapat diaplikasikan terutama pada lingkungan kampus UGM. Tantangan utamanya adalah membangun sistem pengelolaan sampah yang tepat.
“Temuan kami berfokus pada aspek perilaku pengunjung, selanjutnya perlu dikaji pula bagaimana sistem serta kelembagaan mengenai manajemen sampah yang dapat mendukung hal tersebut,”pungkasnya.[]