YOGYAKARTA, KabarKampus – Universitas Gadjah Mada (UGM) membangun rumah transisi menuju permanen (Huntrap) di beberapa kawasan terdampak gempa di Lombok. Rumah yang dibangun nantinya bisa dikembangkan menjadi rumah hunian tetap.
Rumah Huntrap dibangun atas kerjasama dengan Kementerian Perhubungan. Rancangannya dibuat oleh tim Fakultas Teknik UGM.
Prof. Ir. Nizam, M.Sc., Ph.D, Dekan Fakultas Teknik UGM mengatakan, prinsip hunian transisi adalah dibangun dengan cepat sekaligus bisa dikembangkan menjadi hunian tetap. Sehingga dalam kejadian besar, setelah tanggap darurat, tahap selanjutnya merumahkan kembali para korban gempa yang mengungsi.
Nizam mengungkapkan, pembangunan tiap unit Huntrap yang siap dibangun bisa diselesaikan dalam waktu dua hari. Model ini bisa menjadi solusi yang efektif untuk mempercepat proses rehabilitasi.
Usulan pembangunan hunian ini sendiri, kata Nizam, berkaca pada peristiwa gempa yang melanda wilayah DIY tahun 2006. Dalam kasus tersebut, untuk memenuhi kebutuhan transisi dibangun hunian sementara (Huntara) yang dilakukan oleh lembaga-lembaga donor. Saat itu, sekitar 250 ribu Huntara yang dibangun dan telah dimanfaatkan oleh masyarakat.
Rencananya Huntrap yang bakal dibangun UGM di Lombok, berstruktur rangka baja yang banyak tersedia di pasar. Rangka itu berupa dua baja canal CNP 100 ber-SNI yang ditangkupkan menjadi box. Kemudian dirangkai menjadi balok dan kolom dengan modul sekitar tiga meter.
Proses pembangunan hunian percontohan akan dimulai di lokasi KKN Peduli Bencana UGM di Desa Gumantar, serta di dua desa lainnya di Kabupaten Lombok Utara pada hari Selasa, (28/08/2018). Pengerjaannya dilakukan bersama masyarakat melalui konsep pemberdayaan serta dengan menggerakkan ekonomi setempat, dengan dukungan dari Katgama, DERU, relawan mahasiswa dan dosen FT UGM, serta tim KKN Peduli Bencana.
“Pembuatan beberapa percontohan untuk melatih tukang-tukang setempat. Targetnya tanggal 9 September nanti akan diresmikan oleh Menteri Perhubungan,” imbuh Nizam.
Usai melakukan inisiasi pembangunan hunian percontohan, tim FT UGM bekerja sama dengan Kemenhub akan membangun huntrap di desa Karang Pangsor yang letaknya tidak jauh dari Pelabuhan Pemenang, Lombok Utara. Secara keseluruhan, jumlah hunian yang akan dibangun pada tahap ini sekitar 25 rumah.
Selain merancang Huntrap yang akan segera diimplementasikan, tim relawan dari Fakultas Teknik bersama Kementerian PUPR sebelumnya juga telah membangun beberapa unit rumah instan sederhana sehat (Risha) serta fasilitas MCK di desa-desa yang terdampak gempa.
Pembangunan Risha sendiri merupakan program yang dicanangkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Dalam pelaksanaannya melibatkan dosen, mahasiswa, serta alumni Fakultas Teknik UGM dari Prodi Teknik Sipil serta Arsitektur.[]