BANDUNG, KabarKampus – Hagai Batara, solois folk merilis single terbarunya berjudul Satu Titik pada Kamis, 24 Januari 2019 kemarin. Single ini merupakan yang ketiga setelah sebelumnya, The Bird’s Song dan Terang rilis pada 2018 lalu.
Lagu karya pria asal Jakarta yang berdomisili di Bandung ini merupakan bagian dari mini album yang diurungkan peluncurannya. Hagai memilih memilih untuk merilis lagunya satu persatu.
“Lagu ini diciptakan karena mengagumi seseorang, jadi klise sih lagu cinta-cintaan,” ujar Hagai bercerita mengenai makna lagu Satu Titik.
Namun seperti lagu-lagu sebelumnya, Hagai yang aktif bermusik sejak 2013 ini membebaskan pendengarnya untuk menginterpretasikan maknanya.
Untuk aransemen dan lirik dalam lagu ini dikerjakan sendiri oleh Hagai. Seperti single sebelumnya, proses rekaman lagu ini dilakukan di kamar kosnya. Sedangkan Sedangkan mixing dan mastering dikerjakan oleh Johanes Abiyoso.
“Jadinya agak beda dari draft, jadi bisa dibilang ada sentuhan kreatif dari Abi di lagu ini,” kata Hagai.
Lagu Satu Titik memiliki warna lagu yang sedikit berbeda dengan lagu-lagu sebelumnya. Sentuhan efek vokal memberikan nuansa dan variasi baru dalam lagu-lagu Hagai. Perbedaan yang ada tidak menghilangkan ciri khas dan karakter vokal Hagai.
Artwork single ini kembali dikerjakan oleh Mario Pegas. Mario sebagai ilustrator menginterpretasikan lagu ini menurut sudut pandangnya sehingga artwork ini kental dengan ciri khasnya tanpa luput dari makna lagu Satu Titik.
Satu Titik dapat didengarkan di layanan musik digital seperti Spotifydan iTunes dan sebagainya atau dapat mendengar di youtube dengan tautan https://www.youtube.com/watch?v=NDYb_Z1eFZ0 []