JAKARTA, KabarKampus – Twit Achmad Zaky, Ceo Bukalapak mendapat reaksi keras dari netizen di twitter. Netizen tersinggung dengan twit tersebut karena menganggap Founder Bukalapak tersebut tidak netral alias mendukung paslon nomor 02, Prabowo-Sandiaga Uno.
Mereka pun ramai-ramai menyerukan #uninstallbukalapak. Tagar yang dibuat netizen pendukung Jokowi –Ma’ruf Amin ini pun menjadi paling ramai dibicarakan di twitter.
Pada twit Zaky yang banyak diprotes tersebut berisikan kritik tentang dana alokasi riset Indonesia yang berada di posisi 43, jauh dibawah Malaysia dan Singapura. Namun yang membuat netizen marah adalah, kalimat terakhir dari Zaky, “Mudah2an Presiden Baru Bisa Naikin”.
Netizen merasa tersinggung, Zaky dianggap tidak tahu terima kasih kepada pemerintah. Mereka menilai bukalapak yang selama ini didukung Jokowi atau pemerintah justru mendukung paslon lain.
“Anda mau dukung siapa itu terserah, tapi secara terbuka inginkan presiden baru padahal presiden sekarang ikut mengangkat bisnis anda.. Itu tidak tahu diri namanya. #UninstallBukaLapak #BukaLupa” tulis akun @suburbur.
Begitu juga dengan @endrik. Ia menuliskan, “Udah 5 tahun pakek bukalapak gara2 pemiliknya gak netrall mending #uninstallbukalapak”.
Twit yang dibuat Zaky pada hari Rabu, (14/02/2019), kemudian dihapus oleh Zaky. Ia pun meminta maaf kepada pendukung Jokowi. Ia merasa apa yang disampaikan tersebut misperseption.
“Buat pendukung pak Jokowi, mohon maaf jika ada yg kurang sesuai kata2 saya jadi misperception. Saya kenal Pak Jokowi orang baik. Bahkan sudah saya anggap seperti Ayah sendiri (sama2 orang solo). Kemarin juga hadir di HUT kami. Tidak ada niat buruk tentunya dari tweet saya,” kata Zaky.
Menurut Zaky, presiden baru yang ia maksud bisa siapapun, bisa juga Jokowi. Ia meminta agar jangan dipilinter.
Lanjut Zaky dalam twitnya, tujuan dari twitnya itu adalah menyampaikan fakta bahwa dalam 20 sampai 50 tahun ke depan. Ia merasa Indonesia memerlukan investasi riset dan SDM kelas tinggi. Sehingga tidak kalah dengan Negara lain.
Bukalapak merupakan satu dari empat start up Indonesia yang dikategorikan unicorn alias memiliki nilai 1 milyar dollar Amerika. Bukalapak lahir ditahun yang sama dengan Go-Jek pada tahun 2010 oleh CEO Achmad Zaky.[]
