BANDUNG, KabarKampus – Bagi Rizal Ramli, Mantan Menteri Bidang Kemaritiman, Undang-Undang Elektronik atau UU ITE mengingatkannya ketika menjadi aktivis mahasiswa. Ketika itu ia dipenjara selama 1,5 tahun bersama pimpinan mahasiswa lainnya dengan menggunakan UU Belanda.
Dalam UU tersebut, siapa yang menghina ratu atau raja Belanda bisa dipenjara. UU ini jugalah yang memenjarakan Sukarno di Sukamiskin.
Namun pada era reformasi UU ini telah dihapus, karena sudah ada di KUHP. Statusnya pun perdata bukan pidana.
“Tiba-tiba UU ini diselundupkan lagi. Namun lebih sadis dari pada UU belanda. Karena kalau kamu dituduh hoax atau menghina seseorang, kamu akan ditangkap tanpa proses pengadilan, pengadilan belakangan,” kata Rizal Ramli dalam diskusi Peran Civil Society dalam Pemilihan Presiden 2019 di Terminal Coffee, Bandung, Selasa, (12/03/2019).
UU tersebut kata Rizal, hadir lewat UU ITE. Sehingga, dalam Pemilihan Presiden nanti, ia hanya akan mendukung Calon Presiden yang mau merevisi UU ITE.
“Saya sederhana saja, siapa calon presiden yang mau revisi UU ITE akan saya dukung, karena itu penting buat demokrasi,” katanya.
Hal itu ungkap Rizal, karena yang terjadi hari ini UU ITE justru dipakai untuk menangkap yang kritis. Padahal seharusnya UU ITE digunakan untuk menangani kejahatan lingkungan, terorisme, dan kejahatan seksual online. Bukan untuk memberangus demokrasi.
Oleh karena itu, aktivis mahasiswa tahun 70-an ini, pernah mengajukan pertanyaan kepada kedua Capres baik Prabowo maupun Jokowi soal hal tersebut. Pertama kepada Prabowo, secara terbuka, ia bertanya, apakah jika menang sebagai Presiden, mau merevisi UU ITE?
“Kemudian Prabowo menjawab iya, untuk Indonesia demokratis. Saya juga tanya kepada Sandiaga Uno, dia jawab kalau terpilih bersedia,” terang alumni ITB ini.
Sementara, ketika bertanya hal yang sama kepada Joko Widodo, Rizal Ramli hingga hari ini belum mendapat jawaban. Sehingga ia curiga, Jokowi tidak mau menjawab karena tengah bersiap-siap menggunakan UU ITE untuk menangkap mereka yang kritis lima tahun mendatang.[]