YOGYAKARTA, KabarKampus – Untuk menarik minat wisatawan berkunjung ke tempat-tempat wisata di tanah air, mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) membuat maskot “Wonderful Indonesia”. Maskot ini terdiri dari tiga karakter yaitu Pongo, Rhino, dan Para.
Ketiganya merupakan representasi dari hewan langka di Indonesia. Seperti Pongo yang yang diambil dari karakter Orangutan Sumatera yang memiliki nama latin Pongo abelii dan Orangutan Kalimantan dengan nama latin Pongo pygmaeus. Karakter kedua yakni Rhino merupakan badak bercula atau Rhinoceros sondaicus. Terakhir, Para merupakan burung Cenderawasih atau Paradisaedae.
“Ide membuat boneka maskot pariwisata nasional ini terinspirasi dari kegiatan Asian games 2018. Cinderamata berupa boneka maskot Bhin Bhin, Atung, dan Kaka sangat diminati dan penjualannya melebihi target,” kata Rika Absoni di UGM, Senin, (06/05/2019).
Dari sanalah kemudian Rika yang merupakan mahasiswa FEB UGM ini bersama tiga rekannya yaitu M. Dhiyah Ulhaq (FIB), Almira Putri R.D (FIB), dan Yoanes Adjie K (SV) berinisiatif menghadirkan hal serupa. Mereka menghadirkan keindahan pariwisata Indonesia lewat tiga maskot boneka.
Untuk itu, sebagai maskot edukasi pariwisata Indonesia pertama di tanah air, mereka mengaitkan information tag pada lengan boneka yang berisikan berbagai fakta unik terkait objek wisata unggulan Indonesia. Selain itu ketiga boneka dirancang mengenakan kain batik dengan motif berbeda, yakni Songket Siak Sumatera pada karakter Pongo, Kawung Jawa pada Rhino, dan Asmat Papua oleh Para. Sementara itu, pada bagian belakang kepala boneka terdapat dua gambar, yaitu destinasi wisata dan logo Wonderful Indonesia.
“Tempat wisata Tesso Nillo melekat pada karakter Pongo, Candi Borobudur pada karakter Rhino, dan Raja Ampat untuk karketer Para,” jelasnya.
Keempatnya memproduksi boneka maskot Indonesia ini lewat program kreativitas mahasiswa bidang kewirausahaan (PKM-K) UGM 2019. Produksi boneka maskot bekerja sama dengan produsen yang memproduksi boneka maskot Asian Games 2018 lalu. Untuk pemasaran, mereka tidak hanya melakukan secara offline, tetapi juga online melalui media sosial dan marketplace daring seperti Tokopedia, Shopee, Bukalapak, Lazada, Blibli, dan Zalora.[]
